Sesi Foto Bersama Tim KKN ITS dengan pelaku UMKM Tanjunganom
Kampus ITS, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Abdi Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak pernah lupa memberikan perhatian lebih pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dalam rangka peningkatan taraf produk dan sebagai langkah awal sertifikasi halal, tim yang berisi mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri (DTKI) ini mengadakan pendampingan dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM kecamatan Tanjunganom, Nganjuk.
Diketuai oleh Dr Ir Niniek Fajar Puspita MEng, tim KKN Abmas ITS ini memiliki misi untuk memperkenalkan alur dan prosedur untuk pembuatan NIB. Sebelumnya, Niniek bersama tim membantu memberikan pemahaman pada pelaku UMKM di Tanjunganom mengenai urgensitas dari kepemilikan NIB. NIB sudah seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) versi pengusaha yang wajib dimiliki oleh pegiat usaha kecil maupun menengah. NIB sangat krusial untuk dimiliki karena memberikan kemudahan bagi para pengusaha agar dapat berdaya saing.
Kemudahan yang ditawarkan NIB sangat beragam mulai kemudahan dalam sertifikasi, memperluas pemasaran, ekspansi perusahaan, pemenuhan izin komersial serta operasional, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan dalam mencapai tujuan sertifikat halal sebelumnya dibutuhkan izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menjadikan NIB sebagai salah satu syarat dasar.
Dengan NIB, selain menjadi langkah awal mendapatkan sertifikat halal, pengusaha juga tidak akan dipusingkan untuk mengurus segala perizinan kedepannya, seperti Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP), Izin Usaha Industri (IUI), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan masih banyak lagi manfaat lain yang dapat memangkas waktu dalam mengurus administrasi. “Para pengusaha tak perlu ribet dengan prosedur lama yang terbilang memakan waktu,” jelasnya.
Dr Ir Niniek Fajar Puspita MEng (di tengah) saat memberikan sambutan pada awal acara Pendampingan pembuatan NIB UMKM Tanjunganom
Rampung pencerdasan mengenai NIB, Tim KKN lanjut mengumpulkan data-data pelaku UMKM melalui formulir yang nantinya diinputkan ke Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). “Kami turut membantu pengisian dan registrasi akun NIB untuk mengatasi permasalahan kesulitan pengoperasian teknologi yang dihadapi masyarakat,” jelas perempuan yang akrab disapa Niniek ini.
Pasca berhasil mendapatkan NIB, mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN Abmas ini kemudian memberikannya kepada pelaku UMKM. Harapannya, NIB ini dapat membantu mendongkrak produktivitas UMKM di Tanjunganom hingga dapat berkembang sampai skala ekspor. Hal ini menjadi isu penting karena meski sudah empat tahun berkembang, UMKM di Tanjunganom masih dalam pemasaran tingkat lokal saja.
Ketua DTKI ITS ini menyampaikan ambisi melanjutkan proses ke tahap-tahap berikutnya di masa mendatang. “Semoga di tahun depan dapat mengusulkan ke pemerintah daerah, untuk menggalakkan sertifikasi halal di UMKM Tanjunganom ini,” pungkas Niniek di akhir. (*)
Reporter : Fatima Az Zahra
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu