Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara the Belt and Road Architectural University International Consortium (BRAUIC), China Annual Meeting 2021
Upaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menjaring kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi (PT) luar negeri yang bereputasi (kaliber internasional) senantiasa terus dilakukan. Kali ini, ITS berhasil menjadi kampus pertama di Indonesia yang menjadi anggota the Belt and Road Architectural University International Consortium (BRAUIC), China.
Kerja sama BRAUIC ini merupakan program pembiayaan bersama suatu proyek pendidikan yang dilakukan oleh berbagai universitas di bawah koordinasi Beijing University of Civil Engineering & Architecture (BUCEA), China. Diketahui pula, anggota pendiri konsorsium ini terdiri dari 44 universitas dari 19 negara di antaranya Rusia, Polandia, Prancis, Amerika Serikat, dan Inggris.
Dekan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FT-SPK) ITS Dr Ir Murni Rachmawati MT memaparkan, untuk saat ini BRAUIC telah memiliki anggota sebanyak 64 universitas dari 27 negara yang menandakan suksesnya program ini di kancah internasional. “Konsorsium ini berdasar untuk membangun platform komunikasi dan kerja sama antar universitas internasional di bidang arsitektur di sepanjang jalur sutra,” paparnya.
Proses keikutsertaan ini bermula ketika ITS melalui ITS Global Engagement (ITS GE) yang mengundang mahasiswa anggota BRAUIC untuk mengikuti program CommTECH ITS 2021. Dari sinilah keikutsertaan ITS, terkhusus Departemen Arsitektur FT-SPK ITS untuk bergabung dengan BRAUIC diinisiasi.
Dekan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FT-SPK) ITS, Dr Ir Murni Rachmawati MT
Dari keikutsertaan ITS pada program ini berakibatkan pada beberapa program internasional yang diketahui telah berhasil menggaet sebanyak empat mahasiswa pertukaran pelajar dari China, Rusia, dan Yunani. “Salah satunya adalah program CommTECH Online 2021 Summer Edition yang telah disirkulasikan ke semua intrakomunikasi anggota BRAUIC,” jelasnya.
Murni mengatakan dengan menjadi anggota dari konsorsium ini akan membuka kesempatan mahasiswa lebih lebar untuk menimba ilmu dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh universitas anggota dari konsorsium. Di antaranya staf & student mobility, konferensi akademik, ataupun berpartisipasi aktif pada program Let’s Study Abroad dari ITS GE yang merupakan salah satu program yang sudah dilaksanakan dengan BUCEA.
Dekan yang sekaligus menjadi dosen Departemen Arsitektur FT-SPK ITS ini berharap dengan bergabungnya Departemen Arsitektur FT-SPK (Civplan) ini mendapatkan rekognisi internasional di pemberitaan informasi, mobility, dan penelitian yang lebih cepat dengan melebarkan sayap internasionalisasi kepada seluruh anggota konsorsium.
Tak tanggung-tanggung, ia juga berharap adanya pembangunan kolaborasi dengan universitas anggota BRAUIC, tidak hanya di bidang arsitektur, tetapi juga di bidang lainnya dari FT-SPK maupun dari fakultas lain di ITS. “Semoga dengan keikutsertaan ini mampu membawa ITS lebih maju untuk kemanusiaan yang lebih baik, Advancing Humanity,” pungkasnya.
sumber : https://www.its.ac.id/news/2021/11/21/its-sebagai-anggota-konsorsium-brauic-pertama-dari-indonesia/
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu