News

KKN ABMAS ITS 2024 : Inovasi Teknologi FT-EIC untuk Pertanian

Kam, 03 Okt 2024
1:28 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN ABMAS) ITS 2024

Di tengah desakan modernisasi dan tantangan global, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperlihatkan kiprah nyatanya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN ABMAS). Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro ITS, yang berhasil menghadirkan solusi inovatif berbasis teknologi untuk masyarakat desa.

 

Khoirul Anam, salah satu anggota tim KKN ABMAS, memimpin dua proyek ambisius yang dilaksanakan di dua desa berbeda yaitu, Desa Jambuwer, Malang, dan Desa Ngronggot, Nganjuk. Dua inovasi yang dihadirkan mencerminkan kepekaan terhadap permasalahan masyarakat lokal, sekaligus menegaskan bahwa teknologi dapat merangkul kesederhanaan serta menjadi katalis perubahan.

 

Sesi presentasi KKN ABMAS ITS 2024 di Desa Jambuwer, Malang

Proyek pertama, Alat Penyortir Kopi Otomatis Berbasis Solar Cell, menjadi angin segar bagi petani kopi di Desa Jambuwer. Dengan alat ini, para petani tidak hanya mampu mempercepat proses penyortiran biji kopi langkah yang penting untuk menjaga kualitas tetapi juga mengurangi biaya listrik melalui pemanfaatan energi surya. “Kami ingin teknologi ini bukan hanya membantu dari sisi produktivitas, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan,” ujar Khoirul Anam, dengan antusiasme.

 

Serah Terima Teknologi Pertanian Inovatif oleh Tim KKN ABMAS ITS 2024

Sementara di Desa Ngronggot, inovasi lain hadir dalam bentuk Alat Pengusir Hama Pertanian Otomatis. Berbeda dengan metode tradisional yang membutuhkan kehadiran petani secara langsung, alat ini bekerja secara otomatis, menjaga tanaman dari serangan hama meskipun pemiliknya tidak ada di ladang. Dengan teknologi ini, para petani dapat beristirahat lebih tenang karena ladang mereka tetap terlindungi sepanjang hari. Penggunaan alat ini menjadi simbol kehadiran teknologi yang tidak menggantikan, tetapi melengkapi upaya keras para petani.

 

Namun, setiap langkah menuju perubahan tentu tidak mudah. Penentuan mitra dan lokasi pelaksanaan menjadi tantangan tersendiri bagi tim KKN ABMAS. Meski demikian, dukungan dari masyarakat desa dan hubungan yang terjalin baik memudahkan perjalanan mereka. Dari survei lokasi hingga pemasangan alat, kolaborasi erat antara mahasiswa dan warga menjadi fondasi utama keberhasilan proyek ini.

 

Tak hanya soal teknologi, KKN ABMAS ini juga membawa perubahan pola pikir. Sosialisasi mengenai penggunaan alat dan pentingnya pemanfaatan energi surya memperluas wawasan warga desa tentang bagaimana teknologi bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Melangkah ke depan, tim KKN ABMAS ITS tak berhenti di sini. Monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan, dengan harapan proyek ini bisa berkembang lebih jauh, menciptakan dampak yang lebih besar di masa depan. 

Latest News