Momen Tim “Frequency Freaks” mendapat Medali Perunggu di GEMASTIK 2024
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu dalam divisi Smart City pada kompetisi GEMASTIK 2024. Tim yang terdiri dari Muhammad Ali Akbar (Teknik Telekomunikasi) sebagai ketua, Mohammad Rifqi Firmansyah (Teknik Telekomunikasi), dan Deshan Dinyanovan Prabawa (Teknik Elektro), berhasil mengembangkan inovasi Smartpole, sebuah tiang lampu cerdas yang berfungsi sebagai layanan informasi publik dan sistem peringatan dini bencana.
Inovasi ini berawal dari penelitian dosen yang diikuti oleh Ali Akbar tentang pengembangan Smartpole berbasis artificial intelligence. Smartpole ini awalnya direncanakan untuk diikutkan dalam perlombaan pemerintah, namun karena kompleksitas persyaratannya, mereka memutuskan untuk mengikutinya ke GEMASTIK 2024 di divisi Smart City. “Kami diskusi dengan dosen untuk membawa ide inovasi Smartpole ini ke GEMASTIK, meski pada awalnya kami hanya menargetkan masuk 10 besar di ITS,” jelas Ali.
Smartpole yang dikembangkan oleh tim “Frequency Freaks” berfungsi sebagai layanan informasi publik dan sistem peringatan dini, terutama untuk daerah yang rawan bencana seperti Denpasar, Bali. Inovasi ini dilengkapi dengan empat sensor, yakni sensor angin, suhu, kelembapan, dan getaran, yang terintegrasi dengan website bernama Visionaries. Melalui website ini, fitur seperti Bali Today! menampilkan informasi publik, Bali Ads memberikan layanan iklan untuk UMKM, dan Early Warning System menyediakan peringatan dini bencana. Selain itu, fitur Real-Time Monitoring memungkinkan pemantauan data lingkungan secara lebih akurat dibandingkan dengan metode konvensional yang hanya mengandalkan data dari satu titik.
“Integrasi sistem kami melibatkan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, BMKG, BPBD, serta mitra seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah,” ungkap Ali. Inovasi ini mendapat sambutan positif dari Dinas Pariwisata yang turut memberikan testimoni.
Perjalanan menuju babak final tidaklah mudah. Tim menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesulitan bekerja secara optimal sebagai tim, hingga harus merevisi presentasi dalam satu malam setelah mendapat evaluasi dari dosen pembimbing. “Kami sampai harus bergantian shift untuk mengerjakan revisi di malam hari,” ujar Ali. Kendala juga terjadi pada mockup Smartpole yang baru selesai dicetak dua hari sebelum keberangkatan ke Semarang, serta error pada sistem IoT yang sempat mengganggu uji coba terakhir.
Setelah meraih kesuksesan di GEMASTIK 2024, tim “Frequency Freaks” berencana untuk mengembangkan inovasi mereka lebih lanjut. Mereka telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Smartpole dan siap membuka peluang kerjasama dengan pemerintah daerah.
Untuk mahasiswa FT-EIC yang ingin mengikuti jejak mereka, Ali memberikan pesan inspiratif, “Untuk anak-anak ITS, teruslah berinovasi, karena sekecil apapun inovasi yang kalian buat, jika memiliki manfaat untuk masyarakat luas, pasti akan tetap bernilai.” Sementara Rifqi menambahkan, “Semoga ide smartpole ini bisa menginspirasi kalian untuk terus berinovasi dan mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.”
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu
Tim Chozz dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang dipimpin oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC),