Pertemuan Offline Tim Pengembang Unsmoke di ITS: Clarissa Luna Maheswari (kiri), Nathanael Putra Ganata (dua dari kanan), Muhammad Farrih Mahabbataka Arsyada (kanan), serta dua mahasiswa Telkom University
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah sosial yang ada. Salah satu inovasi yang muncul dari tangan kreatif mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) adalah Unsmoke, sebuah startup di bidang kesehatan digital yang dirancang untuk membantu perokok berhenti merokok dengan cara yang lebih personal dan menyenangkan.
Tampilan Aplikasi Unsmoke
Unsmoke hadir sebagai aplikasi pendamping pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan gamification yang merupakan keunikan Unsmoke untuk membantu pengguna berhenti merokok. Dengan memanfaatkan data seperti usia, jenis kelamin, durasi merokok, dan jumlah rokok yang dikonsumsi, Unsmoke menawarkan program berhenti merokok yang dipersonalisasi dan terarah, memberikan pengalaman yang lebih fleksibel bagi pengguna. Pendekatan bertahap ini menjadi salah satu keunggulan Unsmoke dalam meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok dibandingkan metode langsung.
Ide untuk membangun Unsmoke lahir dari pengalaman nyata yang dihadapi oleh Clarissa Luna Maheswari, anggota tim juga mahasiswa Teknik Informatika ITS, yang melihat kesulitan orang-orang di sekitarnya dalam berhenti merokok meskipun mereka sudah berkeinginan kuat. “Kami melihat data yang menunjukkan hanya 12,3% perokok yang berhasil berhenti dengan bantuan eksternal, dan 4% tanpa bantuan. Dari sini, kami sadar bahwa diperlukan solusi yang lebih personal dan mudah diakses,” jelas Luna.
Momen Tim Presentasi saat Penilaian
Tim yang terdiri dari mahasiswa ITS dan beberapa universitas lain kemudian berkolaborasi untuk menciptakan Unsmoke. Pada tahun 2024, tim Unsmoke berhasil mendapatkan pendanaan sebesar 140 juta rupiah dari Program Bangkit yang didukung oleh Google dan Kemendikbud. Clarissa Luna Maheswari bersama timnya, termasuk Muhammad Farrih Mahabbataka Arsyada dari Teknik Informatika ITS dan Nathanael Putra Ganata dari Sistem Informasi ITS, berhasil lolos seleksi dengan mengembangkan proposal bisnis dan prototipe aplikasi yang inovatif.
Keunikan Unsmoke terletak pada AI-Driven Personalized Gamification yang menyesuaikan tantangan dan motivasi berdasarkan perilaku merokok pengguna. Selain menawarkan solusi yang lebih mendalam dibandingkan aplikasi lain, Unsmoke melacak kemajuan finansial dan kesehatan, membantu pengguna tetap termotivasi. Unsmoke juga memungkinkan metode berhenti merokok secara bertahap atau langsung, sesuai kebutuhan individu. Jika terjadi relapse, aplikasi ini menyesuaikan program agar pengguna dapat melanjutkan dari titik terakhir tanpa memulai ulang.
Momen Pengumuman Unsmoke Lolos Inkubasi
Dengan pendanaan yang telah diperoleh, tim Unsmoke berencana untuk terus mengembangkan fitur aplikasi dan memperluas jangkauan ke lebih banyak perokok di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk riset pengguna, pengembangan teknologi yang lebih canggih, serta kerjasama dengan komunitas dan layanan kesehatan lokal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program rehabilitasi merokok.
“Visi jangka panjang kami adalah menjadi solusi terdepan yang mendampingi perokok dalam setiap langkah menuju hidup sehat yang berkelanjutan. Kami ingin menciptakan komunitas yang saling mendukung, di mana pengguna merasa ditemani dan termotivasi,” kata Nathanael Putra Ganata.
Melalui pengalaman membangun Unsmoke, tim memiliki pesan untuk mahasiswa ITS. Luna menegaskan, “Kalau punya ide, coba saja dulu. Tidak perlu menunggu sempurna.” Sementara Farrih menambahkan, “Jangan takut gagal, setiap kesalahan adalah pelajaran penting.”
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu