News

Jangan Biarkan Data Anda Dicuri! Kenali Pentingnya Browser Security

Kam, 05 Des 2024
4:29 pm
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Ilustrasi Security System

Browser Security di Indonesia

Keamanan dalam penggunaan internet, atau browser security, menjadi tantangan besar di Indonesia, mengingat ancaman siber yang semakin meningkat setiap tahun. Berdasarkan laporan National Cyber Security Index (NCSI) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 176 negara, dengan skor 63,64 dari 100. Meskipun ini merupakan peningkatan dari skor 38,96 pada tahun 2021, masih banyak celah keamanan yang belum teratasi. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi aktivitas daring mereka, termasuk penggunaan browser yang aman. Hal ini diperparah dengan maraknya serangan seperti phishing dan malware, yang sering kali dilakukan melalui browser tanpa perlindungan memadai. Bahkan, menurut pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya, keamanan siber di Indonesia cenderung lemah karena pengelolaan yang berbasis proyek dan kurangnya keterlibatan para ahli dalam sistem pengelolaan data.

Browser sering menjadi pintu masuk utama bagi serangan siber, termasuk pencurian data pribadi melalui situs web berbahaya atau iklan palsu. Sayangnya, banyak pengguna internet di Indonesia belum memanfaatkan fitur keamanan bawaan dalam browser, seperti mode privat, pengelola kata sandi, atau pembaruan keamanan (security updates). Survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih kurang memahami pentingnya fitur ini untuk melindungi data mereka. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap serangan dunia maya yang terus berkembang, terutama di era digital saat ini.

Untuk mengatasi masalah ini, penguatan browser security menjadi langkah penting. Pemerintah dan penyedia layanan internet perlu berkolaborasi memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan browser yang aman. Edukasi ini bisa mencakup manfaat fitur seperti anti-phishing, ad blockers, dan enkripsi data. Selain itu, dorongan untuk selalu memperbarui browser juga perlu digalakkan. Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, memperkuat browser security tidak hanya menjadi kebutuhan individu tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan peringkat keamanan siber Indonesia di masa depan.

Apa itu Browser Security?

Browser security adalah solusi yang dirancang untuk memastikan browser tetap menjadi lingkungan yang aman dalam mengakses aplikasi dan situs web. Teknologi ini melibatkan berbagai alat, platform, dan praktik yang bertujuan melindungi sistem dan data pengguna dari ancaman yang dapat menyerang melalui browser. Ancaman tersebut mencakup  malware infection, pencurian data, manipulasi sosial (social engineering), hingga eksfiltrasi data. Serangan ini dapat terjadi melalui situs web berbahaya, aplikasi SaaS yang tidak aman, atau aplikasi ilegal yang mengeksploitasi kerentanan browser.

Bagi pengguna, browser security sangat penting untuk melindungi data pribadi, seperti akun media sosial, email, atau bahkan tugas dan dokumen penting yang tersimpan di layanan cloud. Dengan menggunakan fitur-fitur seperti browser extensions, mode privat, dan ad blocker, pengguna dapat meminimalkan risiko serangan siber. Selain itu, pembaruan rutin browser juga penting untuk memastikan keamanan terhadap ancaman terbaru.

Pengguna juga dapat memanfaatkan teknologi browser security yang lebih canggih, seperti local browser isolation untuk membuka situs web berisiko tanpa membahayakan perangkat, atau menggunakan enterprise browser yang dirancang untuk kebutuhan belajar daring. Dengan langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat menggunakan internet dengan aman dengan melindungi privasi pengguna.

Fitur-Fitur Security Browser yang Wajib Diketahui

Contoh Tampilan Situs Berbahaya

Keamanan saat mengakses internet sangat penting untuk melindungi data pribadi pengguna dari ancaman yang semakin berkembang. Saat ini, hampir setiap browser dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang dapat membantu melindungi pengguna dari serangan siber, pencurian data, serta ancaman malware. Berikut ini adalah beberapa fitur keamanan yang wajib diketahui dan digunakan oleh pengguna untuk meningkatkan proteksi saat berinternet.

  1. Mode Penjelajahan Pribadi (Incognito)
    Mode penjelajahan pribadi atau incognito adalah salah satu fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet tanpa meninggalkan jejak pada perangkat yang digunakan. Ketika mode ini diaktifkan, browser tidak akan menyimpan riwayat penelusuran, cookies, atau data login yang digunakan saat mengunjungi situs web. Namun, mode ini tidak sepenuhnya memberikan anonimitas, karena penyedia layanan internet atau situs yang dikunjungi masih bisa melacak aktivitas pengguna. Oleh karena itu, untuk meningkatkan privasi, pengguna disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan VPN yang mengenkripsi data.
  2. Proteksi Phishing dan Malware
    Ancaman phishing dan malware semakin umum di dunia maya, di mana para penjahat siber berusaha mencuri informasi pribadi dengan memanipulasi pengguna agar memberikan data sensitif. Browser modern menyediakan proteksi terhadap ancaman ini dengan cara mendeteksi dan memberi peringatan ketika pengguna mencoba mengakses situs yang dicurigai sebagai sumber phishing atau malware. Proteksi ini dapat membantu mencegah kerugian finansial dan pencurian data yang dapat terjadi akibat serangan semacam ini.
  3. Peringatan Situs HTTP dan HTTPS
    HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah versi lebih aman dari HTTP yang mengenkripsi data antara browser dan server situs. Browser biasanya menampilkan ikon gembok pada situs yang menggunakan HTTPS, menandakan bahwa komunikasi dengan situs tersebut dilindungi. Sebaliknya, jika situs hanya menggunakan HTTP, browser akan memberi peringatan bahwa situs tersebut tidak aman. Situs yang hanya menggunakan HTTP rentan terhadap serangan penyadapan, yang dapat membahayakan privasi pengguna. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memastikan situs yang dikunjungi menggunakan HTTPS untuk melindungi informasi pribadi.
    Pengelola Kata Sandi Terintegrasi Browser modern kini dilengkapi dengan pengelola kata sandi yang membantu pengguna menyimpan dan mengelola kata sandi secara aman. Pengelola kata sandi ini memungkinkan pengguna untuk membuat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, sehingga mengurangi risiko peretasan yang bisa terjadi jika menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun. Fitur ini juga dilengkapi dengan enkripsi yang melindungi kata sandi pengguna agar hanya pemilik akun yang dapat mengaksesnya. Selain itu, beberapa browser seperti Google Chrome dan Microsoft Edge juga memberikan peringatan apabila kata sandi pengguna bocor dalam pelanggaran data besar, sehingga pengguna bisa segera mengganti kata sandi tersebut untuk mencegah akses yang tidak sah ke akun mereka.
  4. W Pelacak dan Iklan
    Banyak situs web menggunakan pelacak untuk memantau aktivitas pengguna dan mengumpulkan data pribadi untuk keperluan iklan. Fitur pemblokiran iklan juga dapat meningkatkan kecepatan akses ke situs dan mengurangi gangguan yang ditimbulkan oleh iklan yang muncul di halaman web. Selain itu, pemblokiran pelacak dan iklan ini juga berfungsi untuk melindungi privasi pengguna, sehingga situs yang dikunjungi tidak dapat mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan berselancar mereka.
    Kontrol Izin Akses Data Saat mengunjungi situs yang memerlukan akses ke perangkat seperti kamera, mikrofon, atau lokasi, browser akan meminta izin kepada pengguna. Fitur ini memberikan kontrol penuh kepada pengguna untuk memilih situs mana yang boleh mengakses perangkat mereka. Pengaturan izin akses ini sangat penting untuk menjaga privasi pengguna, karena mencegah situs yang tidak diinginkan atau tidak dikenal dari mengambil data sensitif tanpa izin.
  5. Pemblokiran Pop-up dan Ekstensi Berbahaya
    Fitur pemblokiran pop-up pada browser membantu mencegah jendela iklan yang tiba-tiba muncul dan mengganggu pengalaman pengguna. Selain mengganggu, pop-up juga bisa menjadi saluran bagi malware atau perangkat lunak berbahaya untuk menginfeksi perangkat pengguna. Browser modern juga memberikan peringatan ketika pengguna mencoba menginstal ekstensi yang dianggap berbahaya. Ekstensi yang tidak tepercaya bisa menjadi pintu masuk bagi virus atau malware, yang dapat membahayakan perangkat atau mencuri data pengguna. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk hanya menginstal ekstensi dari sumber terpercaya dan memeriksa ulasan serta izin yang diperlukan sebelum menginstalnya.

Ciri – ciri website yang berbahaya dan Tips menanganinya

  1. Tidak ada HTTPS di URL
    Salah satu indikator utama bahwa sebuah website mungkin tidak aman adalah ketidakhadiran HTTPS (HyperText Transfer Protocol Secure) dalam URL. HTTPS menunjukkan bahwa komunikasi antara browser dan server web terenkripsi, yang membantu melindungi data pribadi dan transaksi dari potensi penyusupan oleh pihak ketiga. Jika sebuah website hanya menggunakan HTTP (tanpa “S”), data yang dikirimkan melalui situs tersebut lebih rentan untuk disusupi, yang meningkatkan risiko serangan seperti man-in-the-middle. Cara menanganinya dengan memastikan untuk menghindari memasukkan data pribadi atau melakukan transaksi di situs yang tidak menggunakan HTTPS. Jika memungkinkan, hanya kunjungi situs yang memiliki protokol ini, yang dapat dikenali dengan adanya simbol gembok di samping URL di browser.
  2. URL yang Mencurigakan atau Salah Eja
    Website berbahaya sering kali menggunakan URL yang mirip dengan situs web terkenal, tetapi dengan sedikit perubahan pada ejaan atau penambahan simbol tertentu. Misalnya, sebuah situs phishing mungkin menggunakan “facebok.com” alih-alih “facebook.com”. URL yang salah eja atau mencurigakan ini bisa menjadi tanda bahwa situs tersebut tidak asli dan mungkin bertujuan untuk mencuri informasi pribadi atau menginfeksi perangkat dengan malware. Cara menanganinya dengan slalu pastikan untuk memeriksa URL dengan cermat sebelum mengklik atau memasukkan informasi. Gunakan bookmark untuk situs yang sering dikunjungi agar terhindar dari situs palsu.
  3. Iklan atau Pop-up yang Berlebihan
    Iklan yang mengganggu dan pop-up yang berlebihan seringkali merupakan tanda dari situs yang tidak aman. Banyak situs berbahaya menggunakan iklan berlebihan atau pop-up untuk menarik perhatian pengguna atau memaksa mereka mengklik tautan yang mengarah pada malware atau phishing. Beberapa situs ini bahkan dapat memanipulasi pengaturan browser untuk menghindari pemblokiran iklan. Cara menanganinya dengan menggunakan pemblokir iklan (ad blocker) untuk meminimalkan iklan yang mengganggu dan hindari mengklik pop-up yang muncul tanpa izin.
  4. Peringatan Keamanan dari Browser
    Browser modern sering kali memberikan peringatan keamanan saat Anda mengunjungi situs web yang mencurigakan. Peringatan ini bisa berupa pesan seperti “This site is not secure” atau “This connection is not private.” Peringatan tersebut biasanya muncul ketika situs mencoba menggunakan sertifikat yang tidak valid atau situs tersebut terdeteksi sebagai berbahaya. Cara menanganinya dengan jangan abaikan peringatan dari browser. Jika situs tersebut tidak dapat diverifikasi atau terdeteksi sebagai berbahaya, segera keluar dan hindari melanjutkan ke situs tersebut.
  5. Permintaan Informasi Pribadi
    Banyak situs phishing dan scam meminta informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, nomor kartu kredit, atau informasi login dengan alasan yang tidak jelas atau tidak masuk akal. Website berbahaya sering kali memanfaatkan taktik sosial untuk membuat pengguna merasa terpaksa atau tergoda untuk memberikan informasi sensitif. Cara menanganinya dengan hindari memberikan informasi pribadi di situs yang mencurigakan, terutama jika situs tersebut tidak menjelaskan alasan atau keperluan data tersebut dengan jelas. Situs yang sah umumnya tidak meminta informasi pribadi secara mendesak atau lewat pop-up.
  6. Sertifikat Situs Tidak Aman (No Lock Symbol)
    Jika sebuah situs tidak memiliki simbol gembok (lock symbol) di dekat URL-nya, berarti sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) situs tersebut tidak valid atau tidak ada. Tanpa enkripsi yang tepat, data yang dikirimkan dari dan ke situs tersebut lebih rentan terhadap pencurian oleh pihak ketiga. Cara menanganinya dengan hindari mengunjungi situs tanpa simbol gembok, terutama jika Anda akan memasukkan informasi sensitif seperti kata sandi atau detail pembayaran. Situs yang aman harus selalu memiliki sertifikat SSL yang valid, yang diindikasikan dengan simbol gembok di URL.

Editor : Maulina Nur Laila, Sintiarani Febyan Putri, dan, Jasmine Saimarantha (MRTI Group 3)

SUMBER 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/26/120000865/menilik-peringkat-keamanan-siber-indonesia-usai-pdn-inafis-bais-kemenhub?page=all

https://www.bluepowertechnology.com/news-blog/apa-itu-browser-security-dan-mengapa-anda-perlu-menggunakannya/

https://cyberhub.id/pengetahuan-dasar/fitur-keamanan-browser

https://kominfo.kotabogor.go.id/index.php/post/single/1163

Latest News