Foto bersama peserta CommTEch di Tugu Pahlawan
Hari keempat gelaran CommTech Camp Insight 2018, Sabtu (27/01), 72 mahasiswa asing dibekali pengetahuan tentang sejarah Kota Surabaya. Pengenalan kota pahlawan ini dikemas dalam historical track ke tiga tempat bersejarah, yakni Tugu Pahlawan, House of Sampoerna, dan Bank De Javasche.
Tempat yang pertama kali dikunjungi yaitu Tugu Pahlawan kemudian House of Sampoerna dan terakhir ke Bank De Javasche. Pada historical track ini para peserta CommTech dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing seorang pemandu wisata. Pengenalan akan tokoh sejarah seperti Soekarno, Ario Soerjo, Bung Tomo, para tentara BKR (Badan Keamanan Rakyat) hingga peristiwa penting lainnya mewarnai perjalanan historical track peserta di Tugu Pahlawan.Lanjut ke tempat kedua, House of Sampoerna, lokasi sejarah pabrik rokok pertama di Surabaya. Pada lokasi ini para peserta dimanjakan dengan aroma cengkeh dan tembakau. Selain menikmati cerita sejarah pabrik rokok, peserta juga menjadikan tempat ini sebagai tempat berfoto dan juga membeli cendramata. Sementara di Bank De Javasche, peserta belajar mengenai sejarah uang, mesin bang serta arsitektur bagnunan bank di Surabaya pada zaman penjajahan Belanda.Tripitra Wira, ketua pelaksana CommTech 2018 mengatakan ada tiga hal tujuan dari historical track, yaitu pertama mengenalkan pahlawan Indonesia, industri dan juga mata uang Indonesia kepada peserta. “Pada setiap tempat yang dikunjungi hendaknya memberi motivasi pada peserta khususnya semangat pahlawan, keanekaragaman dan perjuangan,” tutur pria yang akrab disapa Pitra tersebut.Selain itu, sambung Pitra, agenda ini juga bertujuan mengenalkan Indonesia pada masa penjajahan serta perjuangan bangsa Indonesia hingga bisa merdeka. “Harapannya motivasi dan cerita perjuangan yang didapatkan bisa menjadi nilai pribadi untuk ditanam pada masing-masing diri peserta,”jelasnya.Paul, salah satu mahasiswa asing berasal dari Korea Selatan mengaku senang mengikuti historical track karena bisa belajar langsung tentang sejarah Surabaya. “Berkunjung ke Tugu Pahlawan membuka pikiran saya tentang sejarah dari Surabaya. Tempat ini sangat bernilai dan harus dijaga dengan baik, karena menurut saya disinilah ini kota Surabaya,” terangnya. (rio/jel).google {left:100%;display:inline-block;position:fixed}
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu