Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, Rektor ITS
Media Indonesia saat ini tengah ramai memperbincangkan izin yang diberikan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) kepada perguruan tinggi asing (PTA) untuk beroperasi di Indonesia. Beberapa portal berita online menuliskan bahwa kebijakan tersebut mendapat banyak penolakan khususnya dari perguruan tinggi swasta Indonesia.
Terkait dengan kebijakan perizinan perguruan tinggi asing untuk beroperasi di Indonesia, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana, MScES PhD memberikan tanggapan positif mengenai hal tersebut. Menurut Joni pemberian izin ini dapat memantik semangat perguruan tinggi negeri (PTN) untuk terus berkarya bagi masyarakat Indonesia.Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana, MScES PhD menjelaskan bahwa perizinan ini merupakan hasil dari penandatanganan Persetujuan Umum Mengenai Tarif Perdagangan atau The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa tidak boleh ada batasan dalam melakukan investasi dalam berbagai sektor disetiap negara termasuk pendidikan. “Ini adalah konsekuensi yang harus diterima Indonesia, justru ini membuat PTN akan semakin bersemangat memberikan yang terbaik,” ujarnya saat ditemui di ruang Rektor ITS.Joni menambahkan bahwa perguruan tinggi negeri (PTN) tidak perlu mencemaskan kebijakan tersebut. “Jika perguruan tinggi swasta (PTS) merasa cemas, itu merupakan hal wajar karena persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, PTS punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tidak tergusur pihak asing ,” ujarnya.Selain itu, menurutnya perizinan operasi ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari segi biaya. Jika dibandingkan antara biaya mengirim putra-putri Indonesia belajar ke luar negeri, kebijakan ini bisa memotong anggaran biaya hingga 50 persen. “Kita tidak rugi, toh nantinya mereka (para mahasiswa) akan menggunakan ilmunya untuk berbakti pada Indonesia,” ungkap guru besar Departemen Teknik Lingkungan tersebut.Joni juga berpesan kepada para calaon mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatanan ini dengan baik. “Kalian bisa memilih PTA atau PTN, tapi kalau universitas negeri sudah pasti punya tujuan pengabdian masyarakat,” pungkasnya. (hen/jel).
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu