Article Report #3

6 Oktober 2023

Deteksi Dini Faktor Risiko Ibu dan Pengukuran Antropometri Bayi sebagai Upaya Pencegahan Kematian Ibu dan Janin Serta Pencegahan Stunting

Angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan prevalensi stunting merupakan indikator penting dalam pemantauan kesehatan masyarakat secara global, nasional, dan lokal. Pada tahun 2020, hampir 800 perempuan meninggal setiap hari akibat penyakit yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Selama tahun tersebut, terjadi satu kematian ibu hampir setiap dua menit. Rasio kematian ibu global (MMR, jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) mengalami penurunan sekitar 34% dari tahun 2000 hingga 2020. Pada tahun 2020, hampir 95% kematian ibu terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah rendah. Kebijakan keselamatan ibu yang komprehensif telah diberlakukan, namun angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi. Estimasi resmi pemerintah Indonesia saat ini, berdasarkan Survei Penduduk Inter-Censal 2015 (SUPAS), adalah 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Laporan WHO pada tahun 2019, jumlah anak yang meninggal dalam satu bulan setelah kelahiran di seluruh dunia mencapai sekitar 2,4 juta, dengan sekitar 7000 kasus kematian neonatal yang menyumbang sekitar 47% dari total tersebut. Di Indonesia, pada tahun 2019 tercatat terjadi 60.000 kematian neonatal, atau angka kematian neonatal sebesar 12,1 per 1.000 kelahiran hidup. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, yang menyebabkan anak menjadi pendek (stunted) atau sangat pendek (severe stunted) sesuai dengan usianya. Stunting menjadi masalah kesehatan anak di Indonesia yang menjadi prioritas pemerintah. Data dari Riskesdas tahun 2018 menunjukkan sekitar 30% anak balita mengalami stunting. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, yang mengalami penurunan dari 24,4% pada tahun 2021. Di tingkat global, Indonesia termasuk dalam 18 negara dengan jumlah absolut balita stunting terbesar, setelah India, Nigeria, Pakistan, dan Cina.

Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mendukung pelaksanaan program, pencenggahan stunting, kematian ibu, dan kematian bayi dilakukan dengan melibatkan kader PKK. Kader PKK dilatih untuk mengidentifikasi risiko kehamilan dan melakukan skrining tumbuh kembang. Keterlibatan kader PKK dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan tersebut, diharapkan akan terjadi penurunan angka stunting, kematian ibu, dan kematian bayi. Hal ini akan memberikan dampak positif pada pembangunan kesehatan di Kota Probolinggo. Upaya pencegahan kematian ibu dan bayi, dilakukan pendekatan edukasi mengenai deteksi dini faktor risiko kehamilan menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) Digital yang dapat diakses melalui Platform Digital Hamilku.ID. Penggunaan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) Digital untuk mendeteksi faktor risiko kehamilan secara dini merupakan salah satu konsep pemanfaatan teknologi digital dan telemedicine yang dapat membantu menyediakan layanan kesehatan yang mudah dijangkau. Selain itu, juga dilakukan pelatihan skrining tumbuh kembang. Diharapkan melalui paparan dan pelatihan ini, pengetahuan dan pemahaman kader akan meningkat mengenai cara pencegahan kematian ibu dan bayi, serta mengurangi prevalensi stunting di Kota Mojokerto.

Pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dilaksanakan pada hari Jumat, 6 Oktober 2023, menyasar Kader PKK. Acara dihadiri oleh 50 peserta. Kegiatan diisi dengan sambutan, penayangan video Profil Kedokteran ITS Surabaya, pemaparan materi oleh narasumber, dan ditutup dengan pemberian sertifikat untuk peserta. Sambutan diberikan oleh Dekan FKK ITS oleh Dr. dr. Imam Susilo, Sp.PA. Sup.Sp.URL (K)., FISCM., MIAP dan kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dr. Nurul Hasanah Hidayati. Pemberian pemaparan materi pertama yaitu Edukasi mengenai deteksi dini faktor risiko kehamilan dengan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) Digital oleh dr. Sonny Fadli, M. Ked. Klin., SpOG. Kemudian pemaparan materi kedua tentang Pelatihan Skrining Tumbuh Kembang oleh dr. Rahmah Yasinta Rangkuti, M.Biomed., SpA. Acara yang diketuai Dr. dr. Imam Susilo, Sp.PA. Sup.Sp.URL (K)., FISCM., MIAP. berjalan dengan sangat lancar, melibatkan mahasiswa S1 Prodi Kedokteran sebagai pelaksana kegiatan.

Penulis: dr. Sonny Fadli, M. Ked. Klin., SpOG