Peneliti ITS mengadakan International Day of Light (IDL) 2024

Halo Agrifotechers…

Pada peringatan International Day of Light (IDL) 2024, Laboratorium Rekayasa Fotonika Teknik Fisika ITS hari ini Selasa, 20 Agustus 2024 menyelanggarakan talkshow di GRIT DRPM ITS yang fokus membahas fenomena optika dan fotonika. Talkshow ini bertujuan memberikan wawasan baru kepada siswa SMA tentang potensi cahaya sebagai teknologi masa depan. Selanjutnya diharapkan, melalui kegiatan ini, para siswa dapat termotivasi untuk mempelajari dan mengembangkan teknologi fotonik yang inovatif di masa depan.

Kepala Laboratorium Rekayasa Fotonika Teknik Fisika ITS, Dr. rer. nat. Ir. Aulia Muhammad Taufiq Nasution MS menyebutkan Hari Cahaya International ini dicanangkan karena kehadiran cahaya dan optika banyak membawa dampak manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di dunia. “Terlihat saat ini banyak perkembangan teknologi cahaya dan optika di ranah pendidikan dan kesehatan,” lanjutnya.

Perkembangan ranah pendidikan ini salah satunya ditargetkan agar dapat membangun kesadaran global yang berlandaskan pada pembangunan berkelanjutan. Dengan hal itu, Aulia berharap pendidikan dapat mendorong inovasi pelajar dalam menciptakan teknologi fotonik demi kemajuan riset sesuai dengan pedoman Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. “Tentunya motivasi tersebut harus ditanamkan dan mulai dicoba sejak dini,” pungkasnya berpesan.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Aulia ini menyampaikan apresiasinya untuk inovator IDL 2024 bahwa kegiatan ini dinilai berhasil menciptakan eduwisata teknologi cahaya. Ia juga berharap inovasi ini bisa berkelanjutan dalam memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, optik dan fotonika bisa menjadi pemicu perubahan di era globalisasi dengan berbagai ide cemerlang untuk membangun teknologi peradaban yang berbasis cahaya.

Acara International Day of Light (IDL) 2024

Aulia Muhammad Taufiq Nasution, seorang peneliti di Pusat Penelitian Agripangan dan Bioteknologi (Agrifotech), terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi inovatif untuk mendukung sektor agripangan. Salah satu proyek unggulannya adalah “Teknologi Fotonika dan Variasi Sumber Karbon untuk Meningkatkan Pertumbuhan Benih Sintetik Stevia rebaudiana,” yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pemanis alami ini melalui teknologi canggih.

Selain itu, Aulia juga terlibat dalam pengembangan sistem sterilisasi berbasis radiasi UV-C untuk memperpanjang usia simpan produk pertanian, khususnya edamame. Dengan memanfaatkan radiasi UV-C, metode ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan produk tanpa mengorbankan kualitasnya. Tidak hanya itu, Aulia juga mengembangkan sistem pencitra hyperspektral (HSI) untuk mendeteksi pemalsuan daging sapi cincang. Teknologi ini mampu mengidentifikasi keaslian daging dengan presisi tinggi, sehingga dapat mencegah praktik pemalsuan yang merugikan konsumen.

Selain berbagai proyek tersebut, Aulia sedang merancang purwarupa sederhana dari teknologi hybrid berbasis foton dan getaran untuk mendeteksi keberadaan Ganoderma boninense, sebuah patogen yang merusak tanaman kelapa sawit. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani kelapa sawit dalam mendeteksi dan mengatasi penyakit ini sejak dini, sehingga produktivitas tanaman dapat tetap terjaga.