Kepala Departemen Arsitektur ITS Dewi Septanti SPd ST MT PhD (dua dari kiri) beserta segenap pemenang dan dewan juri pada penutupan KTA 2024, Jumat (4/10)
Kampus ITS, ITS News — Agenda tahunan Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kompetisi Tugas Akhir (KTA) 2024 sukses menutup rangkaian acaranya pada Jumat (4/10) lalu. Lebih dari kompetisi, ajang unjuk gigi mahasiswa arsitektur se-Indonesia ini juga menjadi wadah pembuka perspektif dan aktualisasi diri.
Kepala Departemen Arsitektur ITS Dewi Septanti SPd ST MT PhD mengungkapkan bahwa kompetisi yang menginjak tahun ke-20 penyelenggaraannya ini bertujuan untuk menyalurkan kreativitas mahasiswa arsitektur sekaligus membuka keterbaruan ilmu. Tak hanya itu, KTA 2024 diikuti oleh peserta dari 17 provinsi di Indonesia sehingga sekaligus menjadi sarana benchmarking antar perguruan tinggi.
Dibuka dengan pameran dan live sketch, ajang tersebut mengadu enam finalis melalui Final Presentation. Para finalis, beber Dewi, dinilai melalui sejumlah kriteria yang meliputi gagasan, fungsi, keterhubungan dengan program, dan komunikasi melalui buah karya. “Di sini, kami tak hanya mencari yang terbaik, tetapi juga melihat keberagaman dalam perspektif,” ujarnya.
Salah satu finalis kategori Questioning Architecture pada KTA 2024 saat memaparkan karyanya pada Final Presentation
Dosen Departemen Arsitektur ITS ini melanjutkan, keenam finalis merupakan dua peserta terbaik dari tiga kategori. Kategori tersebut antara lain Questioning Architecture, Design Thinking, dan Architectural Contribution. Finalis ini telah diseleksi dari lima peserta terbaik pada masing-masing kategori untuk selanjutnya dipilih pemenang dari ketiga kategori tersebut.
Salah satu pemenang KTA 2024 untuk kategori Design Thinking, Alvin Jamily Rachmad memaparkan karya yang mengantarkannya pada gelar juara. Karya yang berjudul Architectural Twin: Eksperimentasi Kloning Efisiensi Dalam Rekayasa Infosfer Di Lingkungan Tropis tersebut menyuguhkan Transportation-Hub yang menjadi gabungan beberapa moda transportasi. “Hasil tipologi ini memudahkan mobilisasi dan mengurangi jejak karbon dari transportasi pribadi,” jelas Alvin.
Juara pertama kategori Design Thinking, Alvin Jamily Rachmad yang menjelaskan maket karyanya
Dalam tugas akhir tersebut, Alvin mengintegrasikan ruang nyata dengan ruang virtual menggunakan teori architectural twin. Teori tersebut membantunya untuk mendapatkan arsitektur pengganti atau kombinasi. Di samping itu, ia juga menganalisis efisiensi ruang standar dengan menerapkan metode grafik efisiensi ruang pada ruang arsitektur yang kompleks. “Hasilnya, ruang standar menjadi lebih efektif hingga 51 persen,” imbuh alumnus Departemen Arsitektur ITS ini.
Buah karya tersebut tak hanya menghadirkan manisnya kemenangan tetapi juga titik balik bagi Alvin. Ia mengaku bahwa meskipun arsitektur bukanlah minatnya di awal perkuliahan, pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa dirinya mampu dalam bidang ini. “KTA 2024 membuka mata saya akan potensi diri dan peluang dalam arsitektur,” tutupnya optimis. (*)
Reporter: Aghnia Tias Salsabila Redaktur: Nurul Lathifah
KTA 2024 Hadirkan Wadah Aktualisasi Diri Mahasiswa Arsitektur Kepala Departemen Arsitektur ITS Dewi Septanti SPd ST MT PhD (dua
AR+DC ITS Tinjau Aspek Kemanusiaan dalam Bidang Arsitektur Oleh : itsqil | 54 | Source : ITS Online Ketua
Post Views: 422