Di Indonesia, konsumsi sayur dan buah masih dirasa kurang, terutama pada anak. Kurangnya konsumsi sayur dan buah pada anak bisa menyebabkan beberapa masalah. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, penduduk Indonesia mayoritas mengonsumsi sayur atau buah sebanyak 1-2 porsi dalam seminggu. Pada kelompok umur 5-9, sebanyak 67,1% anak mengonsumsi sayur atau buah 1-2 porsi dalam seminggu. Sedangkan kelompok umur 10-14 sebanyak 67,4% yang mengonsumsi sayur atau buah 1-2 porsi seminggu. Supaya anak semakin suka mengonsumsi sayur dan buah, diperlukan beberapa cara yang menyenangkan yang mudah diikuti oleh anak. Perancangan ini memiliki tujuan utama untuk membuat sebuah simulasi supaya anak merasa sayur dan buah memiliki rasa yang enak dan senang saat mengonsumsi sayur dan buah dan memberikan edukasi tentang makanan sehat kepada anak. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka terkait, observasi, eksperimen, dan interview. Pertama, studi pustaka dilakukan untuk memahami konsep dasar tentang anak, sarana memasak, dan regulasi mainan anak. Selanjutnya, dilakukan observasi, eksperimen, dan interview terhadap target usia anak. Observasi dilakukan untuk mengetahui buah dan sayur apa yang mudah ditemui di sekitar. Kemudian dilakukan eksperimen dengan mengolah sayur dan buah menggunakan metode dan alat apa saja yang digunakan. Sebelum melakukan eksperimen, dibuat desain figur dan dari desain figur tersebut bisa dilakukan eksperimen. Setelah itu dibuat sketsa desain sarana memasak. Setelah membuat sketsa ditentukan bisa dibuat sketsa desain dan sketsa alternatif. Dari sketsa yang terpilih, bisa dibuat studi model sebagai acuan dalam pembuatan prototype. Hasil dari perancangan meliputi peralatan memasak, diantaranya alat pemotong, talenan, dan piring saji.