Meskipun kurikulum masih menekankan keterampilan manual, peningkatan penggunaan laptop dan gadget memunculkan kebutuhan akan tas yang dapat mengakomodasi peralatan variatif. Survei terhadap 29 mahasiswa menunjukkan preferensi mereka terhadap tas ransel, namun penggunaannya dihadapi beberapa masalah, termasuk ukuran yang kurang memadai, material yang kaku, tali yang mudah rusak, dan sistem pengaturan barang yang kurang efisien. Untuk mengatasi tantangan ini, diusulkan konsep desain tas ransel Modular dan Ergonomis, melibatkan tahapan Design Thinking seperti Empathize, Define, Ideation, Prototyping, dan Testing. Desain tas yang dihasilkan mencakup fasilitasi untuk buku gambar A3, model/maket, material yang sesuai, tali strap ergonomis, sekat/kompartmen yang tepat, dan kemudahan penggunaan saat mobilisasi dengan sepeda motor. Pengembangan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas mahasiswa, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi positif pada pemulihan ekonomi UMKM Indonesia pasca-Covid-19.