Sebuah pergeseran perilaku konsumen dalam menikmati makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi sarana untuk meningkatkan hubungan dengan individu lain khusunya pada Generasi Z. Generasi Z memiliki sebuah karaktersitik senang akan personalisasi, menurut dapat dari McKinsey menyatakan bahwa sebanyak 76% konsumen akan mengeluarkan uang untuk personalisasi tetapi disatu sisi sebanyak 71% anak muda mengalami kesepian karena terlalu banyak menggunakan sosial media. Menurut BPS, Indonesia sebagai produsen teh peringkat kedelapan dunia dengan produksi 136.800 ton pada tahun 2022, mengalami penurunan konsumsi teh sebesar 49,28% dari tahun 2006-2021. Tujuan dari perancangan mengembangkan pengalaman menyeduh teh yang berkesan bersama teman dalam melakukan prosesi penyeduhan teh, khususnya untuk menarik minat teh di kalangan generasi muda. Proses perancangan dimulai dengan identifikasi masalah melalui data primer wawancara mendalam dan shadowing pada generasi Z sebagai user pengguna terkait kebiasaan yang sering dilakukan ketika bertemu dengan teman, serta observasi dan wawancara mendalam dengan barista dan manajer tea house terkait proses penyeduhan dan segmentasi market serta data sekunder terkait kebudayaan teh, memorable dining experience yang didapatkan melalui studi eksisting, buku, jurnal dan website. Konsep desain dari perancangan ini adalah pembuatan memorable tea experience dengan kerabat yang dapat meningkatkan interkasi kebersamaan dengan teman. Dari hasil analisis menunjukkan kebutuhan untuk mengembangkan teaset yang mendukung prosesi penyeduhan teh meliputi cangkir, alas cangkir dengan pertanyaan mendalam untuk interaksi komunikasi, teko utama untuk penyimpanan air panas, teko personal untuk setiap pengguna yang berfungsi sebagai alat penyeduhan teh, baki sebagai nampan dan tempat prosesi penyeduhan, tempat penyimpanan daun teh, serta alas daun teh yang berisi informasi manfaat jenis teh.