Sejak berdirinya Batavia Golf Club (sekarang Jakarta Golf Club (JGC)) pada tahun 1872, Olahraga golf semakin berkembang di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 150 lapangan golf yang tersebar diseluruh negeri, 49% di antaranya terdapat di pulau Jawa. Ketika pandemi Covid-19, olahraga outdoor yang paling digemari adalah golf. Hal ini dikarenakan permainan golf yang dilakukan di ruang terbuka dan luas sehingga sesuai dengan peraturan social distancing. Oleh sebab itu, sepanjang tahun 2020 – 2022, peminat olahraga ini mengalami peningkatan hingga 8000 orang per tahun. Di sisi lain, meningkatnya peminat olahraga golf meningkatkan perminataan (demand) terhadap pakaian dan perlengkapan golf. Maka dari itu, berbagai merek, baik lokal maupun asing menawarkan produk mereka terhadap pasar industri golf di Indonesia. Sayangnya, merek lokal indonesia lebih banyak memproduksi pakaian dan aksesoris olahraga golf daripada memproduksi sepatu golf. Hanya satu merek lokal yang memproduksi sepatu golf spikeless dengan desain orisinil namun masih menggunakan tali sepatu biasa. Berdasarkan survei terhadap 20 pemain golf potensial, 80% pemain pernah mengalami tali sepatu lepas/renggang ditengah permainan. Hal ini mempengaruhi konsentrasi para pemain dan mengulur waktu ketika akan memukul bola. Padahal, Berdasarkan aturan terbaru dari United States of Golf Association (USGA) per Januari 2023, waktu yang disarankan kepada seorang pemain untuk memukul bola adalah 40 detik sehingga hal sekecil apapun dapat mempengaruhi fokus pemain dalam situasi tersebut. Terbukti sebanyak 66,7% orang yang tali sepatunya lepas/renggang saat bermain mengakui konsentrasiya terganggu sehingga berpengaruh terhadap hasil pukulan. Maka dari itu, sepatu golf spikeless yang dirancang akan menggunakan lacing system setara BOA® Fit system eksisting untuk mengatasi permasalahan tersebut sekaligus menjadi pembeda dari sepatu golf lokal spikeless yang sudah ada. Berdasarkan survei penulis, sepatu golf spikeless lebih digemari oleh pasar lokal karena tampilannya yang lebih rapih serta lebih nyaman ketika dipakai berjalan di lapangan. Hal ini dibuktikan dengan 80% pemain golf di Indonesia cenderung memilih sepatu golf jenis spikeless serta beberapa pernyataan mereka yang mendukung hal tersebut saat diwawancara.