Perkembangan kopi di dunia terbagi menjadi tiga, yaitu first wave coffee, second wave coffee, dan third wave coffee. Dalam first wave coffee diciptakan inovasi-inovasi baru yang mempermudah proses penyeduhan kopi yaitu dengan kopi instan, dan juga mesin self-service coffee. Pada second wave coffee, muncullah mesin espresso dan minuman-minuman berbasis espresso. Pada third wave coffee, kopi mulai terlihat sebagai minuman artisan, kemudian metode penyeduhan manual brew juga mulai dipopulerkan kembali dikarenakan hasil rasanya yang bervariasi dan juga dining experience yang unik. Alat manual brew coffee pun bervariasi, dan salah satu yang paling banyak digunakan di kalangan pegiat kopi adalah pour over.
Pour over dapat dibuat dari beberapa material, seperti akrilik, plastik, keramik, kaca, dan metal, dengan bahan keramik yang paling mengeluarkan citra rasa yang maksimal dan clean menurut percobaan yang dilakukan oleh Otten Coffee. Namun keramik memiliki sifat menyimpan panas, sehingga berpotensi membahayakan tangan user saat digunakan setelah menyeduh dengan air panas. Melihat masalah ini, peneliti akan menggabungkan bahan keramik dan kayu untuk membuat alat pour over. Selain itu, peneliti akan mengangkat konsep self-service dan juga dining experience manual brew coffee untuk membuat set manual brew, termasuk alat seduh, carafe, kettle, grinder dan cangkir, dari bahan keramik dan kayu. Dengan ini peneliti berharap dapat membuat suatu produk manual brew coffee yang dapat dinikmati dining experiencenya oleh para pegiat kopi, khususnya yang masih pemula atau baru ingin belajar.