Berdasarkan temuan Sustainable Waste Indonesia (SWI), proporsi sampah yang dihasilkan adalah 60% sampah organik dan 40% sampah anorganik, dengan jenis sampah terbesar adalah sampah plastik, terbukti menyumbang 14% dari total sampah yang dihasilkan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, permintaan akan plastik juga semakin meningkat tiap tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS tahun 1999 jumlah impor plastik dengan jenis Polypropylene (PP) mengalami peningkatan dengan jumlah sebesar 136.122,7 ton pada tahun 1995 menjadi 182.523,6 ton pada tahun 1999. Limbah sisa produksi yang tidak terpakai memiliki kekurangan seperti surface yang tidak rata dan ada lubang pada surface. Maka dari itu output produk yang dapat dihasilkan dari surface yang tidak rata adalah dengan menghasilkan produk dengan ukuran kecil seperti milineris. Kini fashion merupakan benda yang meliputi baju, aksesoris dikenakan tidak hanya berfungsi menjadi penutup tubuh dan hiasan diri namun menjadi sebuah media komunikasi dalam berekspresi untuk menunjukkan identitas diri. Pemanfaatan limbah sisa hasil produksi di Trash Smith dengan menerapkan konsep zero waste yaitu meminimalisir limbah sisa hasil produksi dengan maksimal. Limbah plastik yang didapatkan memiliki bentuk yang variatif dan tidak beraturan maka dilakukan layouting pada limbah plastik melalui beberapa tahapan, yaitu scanning, 3D modelling, dan layouting.