Lembar plastik HDPE daur ulang adalah material yang berasal dari limbah plastik berjenis HDPE. Limbah plastik ini berasal dari berbagai sektor, dimana menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa 38,38% limbah berasal dari sektor rumah tangga. Tingginya penggunaan plastik ini menggerakkan berbagai industri untuk melakukan daur ulang. Sejalan dengan pertumbuhan industri fesyen di Indonesia, sektor ini berpeluang untuk dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik dengan menggunakan material daur ulang dalam pembuatan produknya. Peluang besar industri fesyen dapat ditingkatkan dengan memasukkan unsur budaya daerah, khususnya motif batik Jetis Sidoarjo yang semakin luput dari perhatian anak muda. Hal ini dibuktikan dari data kuisioner yang melibatkan 40 responden, hampir 80% di antaranya belum mengetahui batik Jetis Sidoarjo. Implementasi motif dari batik Jetis Sidoarjo dan juga penggunaan material daur ulang dapat menciptakan peluang baru dalam industri fesyen yang berkelanjutan. Penelitian dimulai menggunakan observasi, kuisioner, dan in-depth interview untuk pengumpulan data pendukung serta menentukan target potensial. Dan diiringi dengan eksperimen untuk mengetahui pengolahan dan perlakuan terhadap material daur ulang. Perancangan ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali material limbah plastik HDPE untuk menjadi sebuah barang fesyen yang fungsional dan fashionable, sebagai upaya eksplorasi pengolahan limbah plastik menjadi barang yang bernilai dan estetik, serta sebagai media pengenalan budaya daerah dengan mengaplikasikan budaya daerah Sidoarjo dalam produk rancangan. Hasil produk yang diharapkan adalah produk tas yang terbuat dari material limbah plastik HDPE yang menonjolkan bentuk, warna, dan tekstur. Serta menonjolkan motif dari batik Jetis melalui pengaplikasian pada lembar plastik daur ulang.