EKSPLORASI DAUR ULANG MATERIAL LIMBAH PADAT INDUSTRI KERAMIK MENJADI PRODUK FURNITUR KAFE

Abstrak

Industri keramik nasional memiliki prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan pasar domestik yang terus meningkat melalui banyaknya proyek infrastruktur pemerintah. Peluang pengembangan industri keramik tanah air salah satunya didukung oleh proyek pemerintah yang potensial, yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berlangsung sejak tahun 2023, dimana proyek-proyek pada sektor properti akan berkontribusi sekitar 25% dari total penjualan keramik nasional. Pertumbuhan produksi industri keramik dalam negeri berkisar 5% per tahun, sehingga industri keramik mempunyai potensi untuk dikembangkan. Terjadinya peningkatan kuantitas produksi keramik maka akan selaras dengan limbah sisa produksi yang akan dihasilkan. Berdasarkan hasil riset pada studi kasus PT. Keramik Paolo, di Kota Probolinggo, limbah padat berupa produk jadi yang tidak memenuhi standar kelayakan, dihasilkan sekitar 30kg perharinya. Sebagian besar limbah padat keramik ini dibuang tanpa didaur ulang karena terdapat lapisan kaca (glasir) yang keras setelah mengalami proses pembakaran suhu tinggi, dan termasuk limbah yang sulit terurai dilingkungan. Penelitian sebelumya menunjukkan bahwa keramik memiliki kandungan kimia pada bahan bakunya, seperti SiO2 (silika) dan alumina (Al₂O₃) yang juga terdapat pada bahan konstruksi seperti kerikil dan pasir, yang jika digabung dengan semen dan air akan membentuk padatan dan memperkuat ikatan pada campuran tersebut. Selain itu keramik juga memiliki keunggulan sifat fisik seperti tahan api, anti korosi, kuat namun ringan sehingga material ini memiliki kekuatan yang baik dan berpotensi dimanfaatkan menjadi produk fungsional salah satunya produk furnitur. Pengolahan daur ulang limbah keramik telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sebagai agregat alternatif beton dengan metode daur ulang (recycling) yang cukup kompleks dan penggunaan untuk bangunan kontruksi tingkat tinggi. Coffee Shop merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, dengan gaya interior dan eksterior yang menarik. Dari permasalahan dan fenomena tersebut, penulis melakukan perancangan mengenai eksplorasi material limbah padat keramik menjadi produk furnitur dengan metode upcyling, menggunakan material terazo. Material keramik yang memiliki kekuatan serta keindahan tampilannya berpotensi besar dikembangkan menjadi produk furnitur coffee shop. Perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan value dari limbah keramik dan mencegah terjadinya penumpukan limbah yang beresiko pada pencemaran lingkungan. Hasil dari perancangan ini berupa stool, coffee table, dan barstool.

Video Tugas Akhir