IMPLEMENTASI TEKNIK TATAH SUNGGING BAHAN KULIT WAYANG SEBAGAI DEKORASI PERHIASAN

Kesenian Wayang Indonesia dinobatkan sebagai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau sebagai Karya Agung Budaya Dunia. Kesenian ini tersebar di pulau Jawa, Bali, dan Madura, sebagian besar berpusat di wilayah Imogiri, Bantul, DIY. Wilayah ini juga merupakan salah satu daerah penghasil dan penyebaran seni wayang kulit di Pulau Jawa. Seiring berjalannya waktu, COVID-19 di awal tahun 2020 memiliki dampak besar terhadap industri pariwisata yang dialami restoran, perhotelan, airlines, dan UMKM. Hal ini juga dirasakan oleh Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul yang mengalami penurunan pengrajin tatah sungging yang didukung juga dengan hiburan yang lebih mudah dijangkau daripada wayang. Hambatan lain yang dialami Dukuh Cengkehan, Kecamatan Imogiri yaitu naiknya harga bahan baku kulit seiring dengan kebutuhan pokok, dan membutuhkan inovasi produk dengan bahan baku yang sedikit. Perancangan ini dilakukan untuk mengoptimalkan bahan kulit wayang yang memiliki motif tatahan dijadikan sebuah alternatif produk berupa perhiasan. Penerapan teknik press & bending diterapkan sebagai poin inovasi di penelitian untuk menunjang eksplorasi bentuk. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data primer dengan survey lapangan UMKM terkait, metode eksplorasi material, dan in-depth interview. Kemudian data primer yang telah didapat akan dianalisis untuk menentukan target pengguna yang dituju serta menentukan perlakuan material yang paling sesuai. Hasil yang didapatkan dari teknik ini adalah bentuk perhiasan kulit wayang yang lebih kompleks.