KONSEP CRUDE DALAM PERHIASAN GENDERLESS UNTUK GEN Z

Penggunaan perhiasan yang didominasi oleh wanita dikarenakan image femininitasnya, saat ini mulai melebur dengan aspek maskulinitas sehingga mulai banyak digunakan oleh pria. Salah satu material yang cukup populer digunakan dalam perhiasan adalah logam kuningan karena kekuatan dan daya tahannya terhadap karat. Selain itu, kemudahan dalam pembentukan dan harganya yang relatif murah membuat bahan hijau (ramah lingkungan) ini memiliki banyak keuntungan. Sayangnya, gaya perhiasan dan karakteristik bahannya belum memenuhi kepuasan konsumen sehingga target pasarnya menjadi rendah. Diperlukan pengembangan desain yang dapat memperluas target pasar dengan salah satunya mencakup seluruh kalangan gender.

Untuk melakukan penelitian ini, penulis melakukan observasi isu, wawancara pada produsen sekaligus distributor perhiasan kuningan, dan pemahaman mendalam pada pengguna perhiasan dengan tujuan penciptaan produk yang sedekat mungkin dengan keinginan pasar. Hasil dari analisis tersebut disusun dalam bentuk persona, empathy map dan value proposition canvas untuk mencantumkan studi pengguna, serta positioning untuk mencantumkan studi pasar dan kompetitor. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa penerapan konsep crude dapat menjadi salah satu upaya untuk mencapai aspek genderless pada desain perhiasan sebagai produk pelengkap fashion generasi Z di Indonesia. Konsep ini diangkat dengan pertimbangan image, identitas, karakteristik, dan selera gaya perhiasan yang digunakan oleh kalangan generasi Z di Indonesia dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas.