Limbah kemasan plastik sekali pakai menjadi masalah serius, terutama di kawasan Asia Pasifik. Gerakan “Bring Your Own” (BYO) yang lahir praktik reuse, salah satu praktik 3R (reduce, reuse, recycle) kini menjadi solusi efektif dalam mengurangi limbah kemasan. Namun, praktik reuse menghadapi hambatan seperti kekhawatiran konsumen tentang kebersihan, persepsi konsumen terhadap waktu, dan faktor ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain wadah makanan eksisting dengan mitra, Swanz Brand, yang sesuai dengan kebutuhan konsumen urban di Asia untuk mendorong minat konsumen dalam mempraktikan reuse. Penelitian ini mengumpulkan berbagai data melalui observasi, wawancara mendalam semi-terstruktur dengan mitra produksi; CEO Swanz Brand, dan empat pengguna wadah makanan yang mewakili pengguna akhir produk. Berbagai analisis, termasuk analisis aktivitas dan analisis terkait makanan, dilakukan untuk memetakan masalah utama dan kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan, disimpulkan bahwa sebuah set wadah makanan dengan konsep yang dapat disesuaikan, efisien, dan portabel adalah konsep yang paling cocok. Konsep ini kemudian diimplementasikan dalam bentuk wadah makanan dari baja tahan karat dengan kompartemen tambahan, pemisah makanan yang dapat dilepas, dan tas bekal