Sejalan dengan tren global, ekonomi kreatif di Asia Tenggara telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Indonesia, sebagai kontributor penting, mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor ini. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2023, sekitar 90,48% sektor ekonomi kreatif di Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan pada periode 2023-2024, dengan industri fashion sebagai salah satu sektor utama. Fashion berpotensi menjadi media komunikasi ekspresi pribadi, terutama bagi anak muda yang mencari jati diri melalui tren. Namun, dominasi tren global seringkali mengikis identitas karakter bangsa. Di sisi lain, tren budaya nusantara, seperti wayang kulit, mulai menarik perhatian. Wayang kulit, khususnya karakter pandawa yang merepresentasikan kebaikan, bisa menjadi contoh pembentukan karakter. Melihat peluang ini, desainer ingin memperkenalkan karakter pandawa melalui desain jam tangan kayu, guna memperkenalkan budaya dan membentuk karakter nusantara yang baik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif berdasarkan prinsip analisis design thinking, termasuk wawancara terstruktur untuk mengetahui preferensi dan aktivitas pengguna. Data diolah menggunakan teknik empathymap dan value proposition canvas. Hasil analisis menghasilkan desain yang berkesan cultural, geometric, authentic, dan expressivedengan desain alternatif mencakup tiga bentuk berbeda sesuai karakteristik masing-masing pandawa. Hasil penulisan ini berupa desain jam tangan kayu satria pandawa yang mampu mengekspresikan karakteristik nusantara.