PERANCANGAN MAINAN EDUKASI INTERAKTIF SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN ANAK DISLEKSIA UMUR 5-9 TAHUN

Abstrak

Disleksia merupakan sebuah gangguan dalam kemampuan berbahasa, baik dalam membaca maupun menulis. Disleksia secara umum terjadi karena faktor gangguan kognitif yang berpusat pada sistem saraf. Gangguan Disleksia merupakan salah satu hambatan belajar yang prevalensinya berkisar antara 5 hingga 17,5% pada populasi anak usia sekolah. Berdasarkan data dari Asosiasi Disleksia Indonesia, sebagai pusat diagnostik dan intervensi bagi anak-anak penderita disleksia, Asosiasi Disleksia Indonesia telah menangani lebih dari 800 kasus sejak tahun 2005. Hal ini merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan negara India yang memiliki prevalensi disleksia 11,2%, Kenya 7,49% dan Amerika 5-17%. Anak yang memiliki disleksia mengalami keterlambatan dalam mengikuti dan memahami proses pembelajaran. Keterlambatan tersebut dapat menimbulkan stigma negatif, baik dari anak, orang tua maupun tenaga pengajar. Salah satu metode pembelajaran anak disleksia adalah Metode Fenarld. Metode ini memerlukan alat peraga edukasi untuk proses pembelajarannya. Untuk itu diperlukan perancangan alat peraga edukatif yang dapat membantu anak disleksia dalam proses pembelajarannya. Pada perancangan ini, dilakukan observasi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya (Dyslexia Corner) sebagai tempat terapi anak disleksia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alternatif media pembelajaran yang ada di Dyslexia Corner. Permainan ini berfokus pada tahapan pembelajaran anak disleksia dalam menyusun huruf dan menulis. Metode yang digunakan adalah studi literatur, observasi, dan wawancara yang menghasilkan analisis customer journey map untuk mengetahui aktifitas dan kebutuhan anak disleksia. Alat peraga dibuat dengan konsep fun, menggunakan bentuk-bentuk geometris, dan memiliki alur permainan yang mudah.

Video Tugas Akhir