Sumber daya alam berupa batuan yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah, salah satu jenis batu alam yang sempat menjadi tren di Indonesia adalah batu akik. Dengan nilai asosiatif batu yang dimiliki batu akik, dapat menjadi nilai jual untuk dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber penghasilan masyarakat sekitar pegunungan atau pengrajin batu akik. Namun tren batu akik di Indonesia hanya mampu bertahan selama 1 tahun.
Pemanfaatan batu akik sebagai material perhiasan saat ini berfokus kepada komunitas pecinta batu yang didominasi oleh laki-laki dengan usia 40 tahun ke atas. Sedangkan populasi terbanyak dan paling berpotensi pada bidang ekonomi perhiasan saat ini adalah generasi Z. Tetapi, ketertarikan generasi Z terhadap perhiasan akik masih sangat rendah. Karakteristik dan stigma negatif tentang batu akik yang mistis dan kuno menjadi alasan masih sedikitnya generasi Z yang mau dan bersedia memakai perhiasan batu akik. Dilatar belakangi hal tersebut, timbul rasa ketertarikan penulis untuk merancang produk perhiasan batu akik yang berorientasi kepada karakteristik generasi Z untuk mengolah bentuk visual perhiasan batu akik berupa pemanfaatan mekanisme gerak dancing stone demi meningkatkan daya tarik visual terhadap perhiasan akik tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.