Produk perhiasan tidak benar-benar diminati oleh Generasi Z dikarenakan daya beli Gen Z yang masih rendah yaitu kurang dari $200. Beberapa yang dapat meningkatkan ketertarikan Gen Z terhadap perhiasan adalah dengan mengangkat isu sosial dan green-product. Kustomisasi juga diharapkan menjadi tren yang besar, karena karakteristik Gen Z yang kreatif dan inovatif sehingga diharapkan Gen Z akan tertarik dengan one-of-a-kind jewelry. Perhiasan transformable sebagai bentuk dari kustomisasi adalah perhiasan yang dapat diubah-ubah baik bentuk maupun fungsinya oleh pengguna sendiri, sehingga cocok dengan pribadi Gen Z.
Sementara itu, menurut data dari SIPSN pada tahun 2018, plastik menyumbang sampah kota sebanyak 10,58%. Untuk mengurangi sampah yang ada, hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik atau mendaur ulang sampah plastik yang sudah ada. Daur ulang dapat dilakukan secara profesional dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan plastik kembali, atau dengan mengubah sampah plastik menjadi produk lain seperti untuk material atraktif perhiasan yang cocok dengan value Gen Z. Pada tahun 2019, harga sampah plastik menurun yaitu Rp4.000/kg saja.
Perancangan ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui dua metode, yaitu primer dan sekunder. Metode primer berasal dari kuesioner, wawancara ahli, roleplaying, purposive sampling, eksperimen dan analisis. Sementara metode sekunder berasal dari tinjauan riset terdahulu, literatur, produk eksisting, positioning, persona, imageboard, moodboard, dan simulasi 3D. Perancangan ini menghasilkan 3 series perhiasan transformable dengan material atraktif daur ulang plastik PET, yaitu Series Klar, Series Rium, dan Series Eleu. Desain perhiasan ini diharapkan dapat meningkatkan value sampah plastik, memenuhi kebutuhan dan preferensi Gen Z, serta memberi lapangan pekerjaan perempuan di kelompok marginal.