Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah baik fauna maupun flora. Terdapat berbagai macam flora yang tumbuh di Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan anyaman adalah pandan duri. Pandan duri biasa diproduksi sebagai tikar. Namun, seiring berjalannya waktu, pengrajin telah mencoba mengembangkan jenis produk anyaman pandan menjadi tas belanja. Berdasarkan hasil riset yang ada, jumlah umkm anyaman di Indonesia semakin menyusut di tahun 2020. Begitu pula dengan kerajinan pandan duri yang kian langka dan kurang diminati oleh generasi muda. Tren penggunaan material tumbuhan semakin berkembang dan desain yang dihasilkan juga kian bervariasi sehingga menciptakan keunikan tersendiri. Hal ini dapat menjadi kesempatan emas bagi pengrajin untuk mengembangkan produk tas wanita menjadi lebih variatif dalam hal desain, bentuk, teknik eksplorasi, dan material kombinasinya agar memiliki keunikan tersendiri. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi pada pengrajin pandan di Desa Munungkerep dan mengumpulkan peluang yang ada, melakukan analisis, dan studi untuk menyusun konsep desain hingga pembuatan prototype. Penelitian ini berfokus pada pengembangan teknik eksplorasi material daun pandan duri untuk merancang produk tas wanita yang lebih variatif, memiliki keunikan tersendiri dan dapat menargetkan pangsa pasar baru.