Pandemi Covid-19 saat ini membawa dampak pada banyak sektor, salah satunya di sektor pertanian yang diprediksi akan menjadi trending isu ketahanan pangan nasional. Hal tersebut mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk membantu dalam menangani problematika di sektor pertanian untuk ketahanan pangan melalui FGD KETAHANAN PANGAN PASCA COVID-19 yang diselenggarakan melalui video conference pada tanggal 13 April 2020.
Dengan Tim Panelis dari berbagai latar belakang, yaitu :
1. Akademisi : Arman Hakim Nasution.
2. Pengusaha : Wayan Supadno (Tani).
3. Birokrasi : Sonny Harry B. Harmadi (Deputi Kemenko PMK), Gati Wibawaningsih (Kemenperin), Rully Indrawan (Kemenkop UKM), Suwandi (Kementan).
4. Millenial Enterpreneur Smart Farming : Ahmed Tessario (Sirtanio Organik), Kiwi Aliwarga (RiT x IDEALAB), Winarno Tohir dan Dalu Nuzlul Kirom (Ternaknesia).
5. Asosiasi Pengamat Kebijakan : Prof. Anton Aprianto (Mantan Menkes) dan EKo Putro Sandjojo (Mantan Mendes).
Menindaklanjuti surat dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat -Kemendikbudristek nomor Manual.164/E5/DT.05.00/2024 tanggal 15 Juli 2024 tentang Pengumuman
Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta menyiapkan insan peneliti yang mampu menghasilkan publikasi yang
Berikut kami sampaikan Panduan dan Materi Sosialisasi Program Grant Riset Sawit (GRS) 2023 Sehubungan dengan hal di atas, kami
Dalam rangka meningkatkan akurasi data, ITS melalui DRPM sedang menyiapkan Research Information Management System berbasis PURE Elsevier, yang dapat