Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menyelenggarakan kegiatan standarisasi pendampingan inkubasi bisnis Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) 2021 pada tanggal 11-13 Nopember 2021 di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan 26 lembaga inkubasi yang ditunjuk Kemensos RI dalam mentoring bisnis ProKUS 2021. Salah satu lembaga yang dipilih adalah ITS Surabaya. ITS mendapatkan amanah mentoring bisnis ProKUS di Kabupaten Lumajang. Selain ITS Surabaya terdapat 3 perguruan tinggi di Jawa Timur yang ditunjuk Kemensos. Yaitu Universitas Airrlangga di Kabupaten Mojokerto, Universitas Brawijaya di Kabupaten Malang dan UPN Veteran Surabaya di Kabupaten Probolinggo. ITS Surabaya diwakili oleh Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) bersinergi dengan Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM).
Kegiatan ini berupa presentasi kegiatan ProKUS 2020, kunjungan ke Kelompok Penerima Manfaat (KPM) ProKUS 2021 di Kabupaten Garut dan sharing session. Tahun 2020 Kemensos melaksanakan pilot project kepada 3 lambaga inkubator bisnis di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Semarang. Lembaga inkubator bisnis yang ditunjuk adalah OoRANGE-Pusat Inkubator Bisnis universitas Padjajaran, Bina Swadaya Konsultan dan Inkubator Politeknik Negeri Semarang.
Presentasi ProKUS 2020 oleh Lembaga Inkubator Bisnis
Kasubdit Lembaga Pemberdayaan dan Peduli Keluarga Kemensos Indri Indarwati, SP, A.KS, MP, Ph.D menyampaikan bahwa ProKUS menjadi program prioritas nasional. Tahun 2020 target sasaran adalah 1.000 KPM. Tahun 2021 target sasarannya adalah 7.000 KPM yang saat ini didampingi oleh 26 lembaga inkubator bisnis. Tahun 2022 direncanakan target sasarannya sebanyak 10.000 KPM. KPM ProKUS adalah peserta aktif Program Keluarga Harapan (PKH) yang mempunyai usaha. Kemensos menyediakan bansos tunai dan nontunai untuk menurunkan beban kebutuhan pokok keluarga prasejahtera. Sedangkan ProKUS untuk penguatan ekonomi keluarga prasejahtera agar bisa mandiri dengan meningkatkan pendapatan usahanya.
Treasurer & Ahli Pangan OoRANGE In-In Hanidah, STP., M.Si. menyampaikan KPM ProKUS adalah penerima program PKH Kemensos. Maka inkubasi bisnisnya tidak seperti inkubasi bisnis yang ada di OoRANGE. Sumber daya manusia dan model bisnisnya sangat berbeda. Inilah tantangan utama dalam kegiatan ProKUS. Karena ada nilai sosial bagi KPM. Maka harus banyak penyesuaian cara mentoring bisnis KPM ProKUS. Target luasan dari mentoring bisnis ProKUS adalah usaha KPM profitnya stabil, KPM bisa menabung, laporan keuangan usaha KPM, legal bisnis usaha KPM (NIB), legalitas produk KPM (PIRT, halal) dan literasi finansial KPM. Kegiatan yang OoRANGE laksanakan dalam ProKUS 2020 adalah analisa konsep bisnis usaha KPM, penguatan pengetahuan KPM, legalitas usaha KPM, monitoring dan evaluasi serta expo usaha KPM. Peran mentor di kegiatan ProKUS ini sangat penting. Karena mentor yang setiap hari berinteraksi dan mendampingi usaha KPM. OoRANGE menyarankan mentor berasal dari kabupaten yang sama dari target lokasi pendampingan KPM. Di akhir kegiatan ProKUS, OorRANGE menyelenggarakan expo usaha KPM. KPM yang ikut expo dipilih dengan beberapa kriteria. Tujuan expo usaha KPM adalah link and match usaha KPM dengan pelaku bisnis, akademisi, birokrasi, komunitas bisnis dan media. Sehingga membuka peluang bagi mereka menjadi off taker produk-produk usaha KPM.
KPM Bu Dedah usaha topi
Hari kedua adalah kunjungan ke KPM ProKUS 2021 di Kabupaten Garut. KPM yang dikunjungi adalah KPM Bu Dedah dengan usaha obras topi. Bu Dedah adalah penerima PKH Kemensos di Kabupaten Garut. Bu Dedah seorang janda yang harus memenuhi kebutuhan 7 anaknya. Anak pertama menderita tuna daksa. Tidak bisa jalan. Hanya bisa berbaring di kamar. Dengan keterbatasannya, Bu Dedah berusaha memenuhi kebutuhan anak dan keluarga dengan usaha jualan topi. Bu Dedah pinjam uang ke koperasi untuk beli bahan dan membuat topi dengan dengan anak-anaknya. Bu Dedah mendapat bantuan alat obras dari Dinas Sosial Kabupaten Garut dan ProKUS Kemensos. Dengan tambahan alat obras, bisa meningkatkan kapasitas produksi. Selama ini Bu Dedah dibantu oleh 4 anaknya yang SMP dan SMA dalam membuat topi. OoRANGE selaku mentor bisnis di Kabupaten Garut menargetkan KPM Bu Dedah bisa meningkatkan produksi, profit, membuat merk sendiri dan bisa menambah tenaga kerja dari tetangga sekitarnya. KPM berikutnya yang di kunjungi adalah KPM Cendol Mang Kumis dan KPM Cipeng Baranyay.
Peserta kegiatan mengunjungi lokasi penjualan KPM Cendol Mang Kumis
Hari ketiga dilaksanakan sharing session dan diskusi hasil kunjungan ke KPM ProKUS 2021. Beberapa best practices yang bisa direplikasi lembaga inkubator adalah merekrut mentor yang berasal dari kabupaten yang sama dengan lokasi pendampingan, komunikasi yang aktif dengan dinas sosial dan stakeholder terkait, workshop kelompok kecil KPM, sharing informasi dan kegiatan sesama lembaga inkubator dan expo usaha KPM untuk menjaring link and match dengan akademisi, komunistas, birokrasi pemerintah, pelaku bisnis dan media.
Both jualan KPM Cipeng di halaman rumah
Menindaklanjuti surat dari Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek nomor 1250/E5/AL.04/2024 tanggal 15 Oktober 2024, perihal Pemberitahuan
Menindaklanjuti surat dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat -Kemendikbudristek nomor Manual.164/E5/DT.05.00/2024 tanggal 15 Juli 2024 tentang Pengumuman
Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta menyiapkan insan peneliti yang mampu menghasilkan publikasi yang
Berikut kami sampaikan Panduan dan Materi Sosialisasi Program Grant Riset Sawit (GRS) 2023 Sehubungan dengan hal di atas, kami