Dr. Aminatun, M.Si.
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga
Abstrak
Scaffold tulang merupakan komponen utama dalam rekayasa jaringan tulang yang berfungsi sebagai template untuk interaksi sel dan pembentukan matriks ekstraseluler tulang. Scaffold harus bersifat biokompatibel, bioaktif, biodegradable dengan tingkat degradasi yang terkontrol dan tingkat absorpsi yang cocok dengan pertumbuhan sel jaringan secara in vitro maupun in vivo. Suatu biomaterial dikatakan layak sebagai scaffold tulang khususnya tulang cancellous apabila memiliki porositas sekitar 70%, ukuran pori yang efektif untuk pertumbuhan tulang yaitu 100-600 µm dan memiliki kekuatan mekanik sebesar 2-12 MPa agar dapat menjadi penopang sementara saat proses pertumbuhan jaringan tulang baru.
Hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 banyak digunakan sebagai bahan dasar scaffold tulang karena sifatnya yang bioaktif dan osteokonduktif yang dapat mendukung proses remineralisasi tulang. Melalui proses hidrotermal, dengan memanfaatkan CaCO3 dari tulang sotong, telah dihasilkan HA yang berpotensi sebagai material scaffold tulang dengan nilai viabilitas sel > 80%, nilai kuat tekan tertinggi 11.799 MPa. Berdasarkan proses milling selama 9 jam dihasilkan ukuran partikel HA terkecil adalah 65 nm. Uji coba serbuk HA secara invivo pada tikus putih yang dilakukan selama 4 minggu dan 8 minggu menunjukkan bahwa HA dari tulang sotong berpengaruh significant terhadap proses pertumbuhan tulang dengan terbentuknya osteoblas, osteoklas, woven bone, lamellar bone, sistem havers sampai terjadi bone repair.
Pemanfaatan HA sebagai scaffold tulang dapat dikompositkan dengan beberapa bahan polimer diantaranya adalah kitosan (Ch), kondroitin sulfat dan carboxylmethyl cellulose (CMC). Kitosan memiliki sifat biokompatibel, biodegradabel dan anti bakterial. Kondroitin sulfat dapat meningkatkan remodeling tulang. Carboxymethyl cellulose (CMC) memiliki muatan yang berlawanan dengan Ch sehingga CMC dapat berikatan kuat dengan Ch dan terjadi ikatan ion dan menghasilkan cross link antar ikatan. Scaffold dari kedua jenis komposit ini berpotensi untuk digunakan sebagai tempat tumbuhnya sel tulang dengan porositas dan compressive strength yang memadai serta tidak bersifat toksit. Hasil uji invivo pada kelinci, berdasarkan pemeriksaan whole blood, menunjukkan bahwa scaffold komposit HA:Ch: kondroitin sulfat tidak menimbulkan inflamasi pada proses pertumbuhan tulang. Proses pertumbuhan sel osteoblast, woven bone, lamellar bone, sistem havers sampai terjadi bone repair, berjalan dengan baik seiiring dengan pertambahan masa uji coba hingga 56 hari.
================================
Topic: Seminar Seninan Departemen Fisika, 28 Maret 2022 Time: Mar 28, 2022 13:00 Jakarta
Join Zoom Meeting https://zoom.us/j/95636981023
Meeting ID: 956 3698 1023 ================================
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan menyelenggarakan kembali kegiatan Seminar Seninan