ITS Kampus, ITS News – Selain Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) kategori Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga telah menetapkan Mawapres untuk kategori Sarjana Terapan di tahun 2021 ini. Ialah Rifqi Nadhif Arrafid, mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) yang berhasil meraih gelar Mawapres ITS Tahun 2021 kategori Sarjana Terapan dan berhak mewakili ITS ke tingkat Nasional, Agustus mendatang.
Dengan terpilihnya Rifqi, berarti ini adalah kali ketiga mahasiswa dari DTIS menyandang gelar Mawapres ITS kategori Sarjana Terapan. Menurut Rifqi, keterlibatannya dalam berbagai Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), sangat membantunya dalam meraih gelar Mawapres ITS.
Melalui Posko Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITS di departemennya, mahasiswa angkatan 2018 ini mulai menggeluti dunia KTI. “Di sini (Posko PKM, red) kita diajarkan bagaimana melakukan brainstorming untuk menemukan ide PKM,” ujarnya. Pada kesempatan inilah, ia bertemu dengan sosok prestatif yang akhirnya memiliki peran besar dalam membangun jalannya hingga menjadi Mawapres ITS.
Awal menggeluti PKM, Rifqi membentuk tim bersama rekan-rekan mahasiswa yang telah menjadi Mawapres ITS jenjang Diploma tahun 2019 dan 2020, mereka adalah Yosi Noviari Wibowo dan Galih Syifa’ul Ummah. “Dari mereka inilah saya terdorong untuk mendaftarkan diri sebagai Mawapres ITS,” tutur mahasiswa asal Madiun ini.
Lulusan SMA Al Abidin Bilingual Boarding School (ABBS) Surakarta ini pun mengakui, awalnya terdapat tekanan tersendiri untuk mendaftar menjadi Mawapres ITS mengingat rekan terdekatnya merupakan Mawapres ITS terdahulu. Namun dengan dukungan dan motivasi yang diberikan, Rifqi semakin yakin untuk mendaftarkan diri. “Saya juga merasa terhormat untuk bisa melanjutkan prestasi DTIS menjadi Mawapres ITS untuk kali ketiga,” ucapnya tersenyum.
Memiliki sosok prestatif sebagai teman dekat tentu memberikan dampak positif pada dirinya. Selepas PKM, Rifqi dan rekannya sering mengikuti lomba-lomba berbasis keilmiahan di bidang teknik sipil. Salah satunya yaitu pada ajang International Science Technology Engineering and Competition (ISTEC) 2020, di mana ia dan Galih mendapat medali emas.
Sebelum itu, Rifqi bersama kedua rekannya tersebut juga pernah mendapat juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional BUILDYEAR 2019 di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). “Yakni dengan menggagas beton geopolimer ramah lingkungan yang berasal dari bahan dasar limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),” ucap Kepala Divisi Prestasi Departemen Research and Technology Himpunan Mahasiswa Diploma Sipil (HMDS) ITS ini.
Dengan pengalamannya dalam dunia keilmiahan, tidak mengejutkan Rifqi bisa menyabet gelar Mawapres ITS. Dengan KTI yang berjudul BIMCO (Building Information Community): Platform Pelatihan BIM Online Berbasis Asynchronous Peer Learning dengan Dual Payment System, Rifqi berhasil mengalahkan enam peserta lainnya.
Pada KTI ini, lanjutnya, ia menggagas sebuah bisnis pelatihan Building Information Modelling (BIM) yang dilakukan dengan sistem pembelajaran asinkronus. Sistem pembelajaran ini menciptakan jadwal belajar yang fleksibel baik dari mentor maupun pengguna. Selain itu, ia pun membuat sistem pembayaran Dual Payment System yang memungkinkan pengguna untuk mencicil pembayaran pelatihan. “Sejauh ini saya jarang melihat perusahaan yang menerapkan sistem pembayaran seperti ini pada pelatihan yang diadakan,” imbuh Sekretaris Divisi Materi Trainer Keilmiahan ITS Generator ini.
Diungkapkan Rifqi, dibuatnya KTI ini berangkat dari meningkatnya kebutuhan insinyur yang andal dalam BIM atau 3D Modelling. Rifqi menyatakan bahwa di pemerintahan sendiri sudah diwajibkan untuk menggunakan perangkat lunak BIM dalam melakukan modelling sejak tahun 2018. Bahkan, mayoritas perusahaan konstruksi besar saat ini mensyaratkan calon rekrutnya untuk menguasai BIM.
Sebagai Mawapres ITS, mahasiswa yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Media Jamaah Masjid Al-Azhar (JMAA) Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS ini akan melanjutkan perjuangan untuk menjadi Mawapres Nasional kategori Sarjana Terapan mewakili ITS pada pertengahan kedua tahun 2021.
Baginya, sangat banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menjadi Mawapres Nasional seperti penelitian, prestasi, dan juga kemampuan bahasa Inggris yang perlu diasah. “Selain mengharumkan nama ITS, saya harap ini bisa mendukung dalam perjalanan kuliah dan karir saya ke depannya,” tandasnya penuh harap. (HUMAS ITS)
Reporter: Muhammad Miftah Fakhrizal
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu