Rumah Bahasa menjadi salah satu destinasi rombongan CommTECH di hari ke lima, Minggu (28/01). Terletak di Kompleks Balai Pemuda, Rumah Bahasa kini menjadi tujuan rekreasi sekaligus wahana edukasi. Meski duduk lesehan, para mahasiswa asing ini tetap fokus dalam menyimak materi yang disampaikan. Beberapa peserta juga tampak aktif melakukan tanya jawab seputar fasilitas yang telah diresmikan sejak 2014 itu.
Letaknya yang strategis membuat Rumah Bahasa menjadi mudah dijangkau berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kali ini para peserta CommTECH Camp Insight 2018 mendapat penjelasan mengenai sistem dan program yang ada di Rumah Bahasa. “Rumah bahasa dibentuk untuk mempersiapkan masyarakat mengahadapi MEA,” ujar Riza Alifianti Putri, salah seorang volunteer di Rumah Bahasa. Tempat ini juga diharapkan bisa turut membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Surabaya khususnya di bidang komunikasi.Selaras dengan tujuannya, Riza juga menjelaskan, jika Rumah Bahasa tidak hanya menyediakan kursus Bahasa Inggris saja, namun juga bahasa Indonesia bagi warga asing, bahasa asing lain serta kursus komputer. Fasilitas yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya ini juga terbuka gratis untuk masyarakat umum, baik yang memiliki KTP Surabaya maupun luar Surabaya.Menurut Riza, pemaparan program Rumah Bahasa kepada turis mancanegara dapat menumbuhkan minat mereka untuk mempelajari bahasa Indonesia maupun membagikan ilmu seputar bahasa asing kepada masyarakat Surabaya. Pasalnya, para wisatawan asing juga bisa mendaftar sebagai pengajar di layanan yang buka setiap hari itu.Menurut Vutey, salah seorang peserta CommTECH, Rumah Bahasa menawarkan program yang menarik dan berbeda dibanding tempat lain yang ia kunjungi selama di Surabaya. Ia juga mengaku, kagum dengan Kota Surabaya yang memiliki fasilitas seperti itu. “Banyaknya bahasa untuk dipelajari memang menjadi daya tarik tempat ini,” ungkap mahasiswa asal Kamboja ini. (wim/owi).google {left:100%;display:inline-block;position:fixed} займ с плохой историей
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu