Bekas longsor di Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Menurut dosen ITS itu, penyebab utama longsor adalah retakan tanah yang telah terbentuk beberapa tahun silam. Hal ini ia simpulkan setelah melakukan pengamatan di beberapa daerah lokasi longsor.Beberapa kali ia terjun mengamati fenomena longsor di Ponorogo, Nganjuk, serta tanah ambles di Madiun dan Kediri. Dari beberapa kali kunjungannya, ia mengamati beberapa daerah tersebut berakar di lereng gunung yang sama. “Semua berada di lereng Gunung Wilis,” ujar Koiri mengawali perbincangan bersama ITS Online.Longsor dapat disebabkan oleh banyak faktor. Bisa saja dipengaruhi kegemburan dan kemiringan tanah, curah hujan, maupun banyaknya tumbuhan yang ada di atasnya. Biasanya tanah yang banyak ditanami pohon lebih aman dibandingkan tanah yang gundul. Namun, hal seperti itu tidak berpengaruh pada daerah miring.Di Jawa Timur sendiri, sudah tersedia peta kemiringan tanahnya. Jika kemiringannya sudah melebihi 40 derajat, maka daerah tersebut tergolong rawan longsor.Kebanyakan longsor memang terjadi setelah hujan. Namun, menurut dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil itu, hujan bukanlah penyebab utama terjadinya longsor.Berdasarkan pengamatannya, terdapat retakan tanah yang ditemukan beberapa tahun sebelumnya di daerah rawan bencana itu. “Tinggal tunggu curah hujan yang pas, dan tanahnya akan amblas,” terang Khoiri.Bencana longsor April silam dikenal menelan puluhan korban jiwa dan meluluhlantakkan puluhan rumah warga. Padahal, jauh sebelumnya, masyarakat telah diingatkan dan diakomodasikan di beberapa posko pengungsian. “Sangat disayangkan, warga tidak menggubris peringatan itu. Tak dapat dihindari, bencana terjadi ketika mereka berada di rumah kediaman,” sesal Khoiri.Menurut Khoiri, bencana longsor dapat diminimalisir dengan aksi pengembalian fungsi lahan. “Pemukiman masyarakat dapat dikembalikan menjadi lahan untuk menahan bencana longsor. Namun, perlu penelitian mendalam untuk mempertahankan ekonomi masyarakat,” tutupnya. (mbi/ven).
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali bersiap bertarung di ajang internasional untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia. Melalui dua
Demi terwujudnya cita-cita sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya getol menggelar berbagai kegiatan internasionalisasi,