Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 13.466 pulau dan sebagian besar wilayahnya adalah lautan mempunyai potensi yang luar biasa sehingga banyak kapal yang tidak mempunyai ijin memasuki wilayah Indonesia dan melakukan pencurian ikan atau illegal fishing. Faktor teknis penyebab dari munculnya persoalan tersebut adalah karena tidak adanya sistem teknologi informasi dan komunikasi yang bisa memantau keberadaan persis kapal- kapal yang melakukan illegal fishing. Disamping itu tidak ada informasi publik terkait kapal yang sedang beroperasi di Indonesia. Intelligent Maritim Transportation System (IMTS). Sistem ini terdiri dari bagian perangkat keras untuk mendapatkan data kapal dan perangkat lunak untuk menyajikan data kapal. Perangkat penerima memungkinkan untuk dipasang di seluruh wilayah pantai Indonesia sehingga data kapal dalam jangkauan penerima dapat diintegrasikan untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan fungsi- fungsi dalam IMTS yaitu fungsi-fungsi pemantauan (monitoring), pengaturan (control), penegakan hukum (enforcement) dan penyajian informasi.IMTS terdiri dari IMTS node yang berfungsi menerima data AIS kapal dan mengirimkannya ke modul visualisasi IMTS, dan memiliki Modul visualisasi IMTS berfungsi menampilkan secara interaktif data kapal di lautan dengan data geospasial. Produk IMTS ini sudah mendapat nomor pendaftaran paten sederhana dengan judul: Perangkat untuk mendeteksi dan menampilkan data kapal berbasis Single board Computer, Terdaftar (S00201606030), 8 Sept 2016. Dr. Supeno Mardi Susiki Nugroho, S.T. M.T.Laboratorium Telematika Departemen Teknik Komputer ITS mardi@its.ac.id
Tim Abmas Departemen Elektro Otomasi (DTEO) Fakultas Vokasi ITS Gagas Sistem Pakan Ikan Cerdas Kampus ITS, Vokasi News
Bantu sertifikasi halal UMKM tim mahasiswa dari Departemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi menggagas Inovasi Alat Pendeteksi Alkohol di Minuman.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mengolah limbah ikan menjadi pakan