Kerja kolaboratif merupakan cara bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk meningkatkan produktivitas, inovasi serta keberdampakannya. ITS membuka lebar peluang berkolaborasi dengan siapapun untuk menciptakan hal yang lebih besar. Saat ini partner ITS telah tersebar di berbagai belahan dunia baik yang berasal dari kalangan pemerintah, industri hingga perguruan tinggi dan institusi penelitian. Hasil dari kerjasama ini berupa pengembangan pembelajaran, pengembangan riset, inovasi hingga produk yang secara nyata telah diwujudkan. ITS percaya bahwa kerjasama mampu membawa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih jauh dari pada melakukannya seorang diri. Berikut ialah kerjasama ITS yang telah memberikan berbagai dampak kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan:
Kehadiran GESITS sebagai motor listrik pertama buatan negeri telah mendobrak keterbatasan negeri dalam bidang otomotif. Gesits telah menginspirasi berbagai kalangan bahwa anak negeri juga mampu membuat motor sendiri setelah sekian lama bergantung pada impor asing. pelajari lebih lanjut mengenai GESITS disini.
Sebagai bentuk nyata dari pengembangan dan bentuk nyata kerja sama universitas dengan berbagai pihak, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Surabaya membentuk Sustainable Island Development Initiatives (SIDI) yang berupaya untuk mempercepat pemerataan pembangunan melalui pengembangan pulau kecil. SIDI didirikan pada tanggal 10 November 2012, ditandai dengan perjanjian kerjasama antara ITS, Departemen Kelautan dan Perikanan, Bupati Berau (Kalimantan Timur) dan Wismar University of Applied Sciences (Jerman). Melalui SIDI, ITS telah ditunjuk oleh kementrian untuk “mengadopsi” dua pulau, Pulau Poteran (Kabupaten Sumenep) dan Pulau Maratua (Kabupaten Berau). Temukan informasi lebih lanjut mengenai SIDI disini.