Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS merupakan perwujudan semangat kontribusi nasional ITS kepada bangsa dan negara. Melihat keprihatinan akan kebutuhan tenaga dokter profesional yang masih jauh dari mencukupi, dan belum meratanya layanan kesehatan yang prima di tanah air, menggugah ITS untuk peduli dan ikut memikul beban nasional dengan berperan aktif mendidik serta mencetak dokter profesional yang beretika, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan adaptif dengan perkembangan teknologi. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS, saat ini memiliki 3 (tiga) Program Studi, yaitu Program Studi Sarjana Teknologi Kedokteran, Prodi Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter. Program Studi Teknologi Kedokteran sudah berjalan dan menerima mahasiswa sejak tahun 2022, sedangkan Program Studi Kedokteran direncanakan akan menerima mahasiswa baru jalur mandiri di tahun 2023 ini. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS, bekerja sama dengan RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Program Studi Kedokteran ITS. Sedangkan Fakultas Kedokteran Pembina FKK ITS adalah Fakultas Kedokteran Unair, yang saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Budi Santoso., Sp. OG (K)., Subsp. F.E.R sebagai Dekannya. Program Studi Kedokteran ITS memiliki keunggulan dalam bentuk kompetensi tambahan, yaitu Kedokteran 4.0. Berbagai bidang yang berkembang dalam revolusi industri 4.0 seperti Artificial Intelligence, Big Data, 3D Printing, Data Analytics pada bidang medis akan menjadi kekhususan dalam Prodi Kedokteran ITS. Dengan kapasitas ITS sebagai PTNBH yang mumpuni dalam mengawal banyak Program Studi unggul di level nasional dan internasional, diharapkan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, dapat menjadikan Program Studi Kedokteran ITS yang unggul dan mampu mencetak dokter profesional untuk memenuhi kebutuhan dokter nasional. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan ITS, Bapak Rektor dan Bapak para Wakil Rektor, serta Bapak Rektor Unair melalui Dekan FK Unair, dimana atas dukungan dan bantuan beliau, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS dapat berdiri dan mendapatkan kesempatan untuk maju dan berkembang menjadi Fakultas yang mandiri, profesional, transparan dan humanis, dalam peran aktif ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Vivat ITS.
Dekan
Dr. dr. Imam Susilo, Sp.PA (K)., FISCM., MIAP
Jabatan
Nama
Dalam dokumen RENIP ITS, disajikan milestone target capaian ITS per 5 tahunan yang mana esensi target yang diset ITS adalah menuju kemandirian bangsa dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Rencana jangka panjang ITS ini merupakan salah satu inspirasi kuat dalam mendorong ITS untuk turut serta dalam pengembangkan tridharma di ranah kesehatan dan kedokteran. ITS adalah PTNBH yang sudah mendapatkan nama di hati masyarakat.
Semakin berkembangnya masa depan ke arah industri 4.0 dan meningkatnya kebutuhan dokter profesional baik di wilayah regional Jawa Timur ataupun Indonesia, mendorong ITS untuk ambil bagian dalam menghasilkan dokter yang unggul dan profesional serta adaptif dalam era Industri 4.0. Hal tersebut akan membuat Indonesia lebih kompetitif dan maju dalam bidang layanan kesehatan secara nasional. Sebagai negara anggota G20, Indonesia adalah negara istimewa dan hebat, posisi ini harus juga diimbangi dengan perlunya mengantisipasi kebutuhan dokter nasional di masa depan. Sebagai sebuah perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) yang didukung dan didukung penuh oleh masyarakat dan negara, ITS merasa ikut terpanggil dalam upaya membangun dan menyiapkan kebutuhan nasional akan tenaga dokter profesional.
ITS terinspirasi untuk membuka program studi kedokteran berlandaskan pengalaman dari perkembangan pendidikan pada institusi pendidikan tinggi di luar negeri dan di dalam negeri. Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang merupakan kampus teknologi memiliki kontribusi dalam dunia kedokteran. MIT bekerja sama dengan Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital untuk membentuk Harvard-MIT Division of Health Sciences and Technology (HST), sebuah program interdisipliner yang menawarkan gelar Ph.D di bidang biologi medis, ilmu kesehatan, dan teknologi kesehatan. Pada tahun 2013, Nanyang Technological University membuka Lee Kong Chian School of Medicine pada yang mempriotitaskan pemahaman kuat pada ilmu kedokteran, teknologi, ilmu data, dan humaniora. Sementara di Indonesia, hingga saat ini belum ada kampus teknologi yang mengambil peran di bidang kedokteran kecuali ITS yang sudah memiliki Prodi Teknologi Kedokteran. Sebaliknya, belum ada Fakultas kedokteran di Indonesia yang menekankan keunggulan lulusan dokter yang menguasai literasi teknologi dan informasi atau revolusi industri 4.0.
Khusus dalam bidang kesehatan dan kedokteran, ITS pun memiliki kiprah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Berbagai prestasi dan capaian hasil riset dosen ITS sudah banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat dan lembaga pemerintah, seperti misalnya Robot Raisa, i-nose, oxygen concentrator, manekin anatomi manusia berbasis 3D printing, teknologi 3D Printing untuk implan, Sistem Rehabilitasi Pasien, Sistem Monitoring Pasien, Desain Sistem Endoskopi, Desain Sistem Audiologi dan seterusnya.
Daftar peneliti ITS yang sudah berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran UNAIR, Rumah Sakit UNAIR (RSUA) dan Rumah Sakit Dr. Soetomo (RSDS) sudah mencapai ratusan dengan hasil yang sudah dipatenkan dan dipublikasikan dalam berbagai karya ilmiah. Dengan melihat latar belakang tersebut, kiprah ITS dalam berbagai riset dan inovasi di bidang kedokteran, kerjasama ITS dengan berbagai Rumah Sakit dan lembaga kesehatan, serta kekuatan SDM ITS yang sudah sangat mumpuni dalam menggawangi riset-riset dalam bidang kedokteran, ITS bertekad untuk turut serta dalam pembangunan SDM unggul dalam bidang kedokteran yang berbasis pada perkembangan teknologi kedokteran 4.0. Melalui ikhtiar pendirian Prodi Kedokteran ini, ITS mencoba membangun bidang kedokteran nasional maupun mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung oleh revolusi industri 4.0 sampai revolusi industry 5.0., sesuai dengan motto ITS: advancing humanity