Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan para akademisi terbaiknya dengan termasuk lima profesor baru dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC). Acara pengukuhan ini berlangsung dalam dua sidang terbuka Senat Akademik yang digelar pada 6 dan 20 Februari 2025 di Auditorium Research Center lantai 11 Kampus ITS Sukolilo.
Gambar: Prof. Eko Setijadi, S.T., M.T., Ph.D., saat prosesi pengukuhan oleh Ketua Dewan Profesor ITS (Sumber Foto: YouTube ITSTV).
Pada 6 Februari 2025, dua profesor dari FT-EIC resmi dikukuhkan. Prof. Eko Setijadi, S.T., M.T., Ph.D., yang memiliki kepakaran dalam bidang Antena dan Propagasi, menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Penguasaan Teknologi Antena sebagai Kunci Kemandirian Nasional dan Kedaulatan Bangsa”. Ia menekankan bahwa penguasaan teknologi antena memiliki peran strategis dalam mendukung industri telekomunikasi dan pertahanan nasional.
“Kemampuan kita dalam merancang dan memproduksi antena sendiri akan menentukan seberapa besar kita bisa mandiri dalam bidang telekomunikasi dan pertahanan. Tidak boleh ada ketergantungan penuh pada teknologi asing,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Rivai, S.T., M.T., pakar Teknologi Sensor Elektronik, memaparkan orasi ilmiah bertajuk “Peran Teknologi Electronic Nose dalam Evaluasi Kualitas dan Inovasi Masa Depan”. Ia menjelaskan bahwa teknologi e-nose dapat memberikan manfaat besar bagi sektor kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan keamanan dengan meningkatkan akurasi dalam analisis dan deteksi zat berbasis sensor elektronik.
“Teknologi e-nose memungkinkan kita mendeteksi aroma dengan tingkat keakuratan tinggi, menggantikan keterbatasan indera penciuman manusia dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengujian kualitas makanan hingga diagnosis medis,” ujarnya.
Pada 20 Februari 2025, tiga profesor lainnya dari FT-EIC juga dikukuhkan. Prof. Dr. Ir. Umi Laili Yuhana, S.Kom., M.Sc., yang berasal dari Tulungagung dan ahli dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak untuk Pendidikan, menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Katalis Inovasi Digital untuk Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan”. Ia menyoroti peran teknologi dalam meningkatkan efektivitas dan aksesibilitas pendidikan tanpa menghilangkan esensi pembelajaran konvensional.
“Teknologi bukan pengganti guru, tetapi mitra dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan efektif. Kita harus mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Wiwik Anggreani, S.Si., M.Kom., yang berasal dari Madiun dan menguasai bidang Predictive Analytics in Big Data, membawakan orasi bertajuk “Menjelajahi Masa Depan dengan Big Data: Peran Predictive Analytics dalam Pengambilan Keputusan Strategis”. Dalam orasinya, ia membahas bagaimana predictive analytics dapat memanfaatkan data historis untuk meramalkan tren masa depan, dengan aplikasi di berbagai sektor termasuk bisnis dan pemerintahan.
“Data adalah kekayaan baru di era digital ini. Dengan predictive analytics, kita dapat membuat keputusan strategis yang lebih tepat berdasarkan pola-pola tersembunyi dalam data,” ungkapnya.
Gambar: Prof. Rony Seto Wibowo, Dr. Eng., S.T., M.T., saat menyampaikan orasi ilmiah dalam sidang terbuka Senat Akademik ITS (Sumber Foto: YouTube ITSTV).
Terakhir, Prof. Rony Seto Wibowo, Dr. Eng., S.T., M.T., pakar Operasi Optimal Sistem Tenaga Listrik dari Malang, menyampaikan orasi “Mengawal Transisi Energi dengan Optimisasi”. Ia menekankan pentingnya sistem energi yang fleksibel dan terintegrasi dalam menghadapi tantangan transisi energi nasional, terutama dalam mengatasi ketidakseimbangan distribusi sumber energi.
“Kunci keberhasilan transisi energi bukan hanya pada penggunaan energi terbarukan, tetapi bagaimana kita mengoptimalkan sistem tenaga listrik agar tetap stabil, efisien, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,” tuturnya.
Pengukuhan lima profesor baru ini menegaskan peran FT-EIC dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang strategis. Dengan kepakaran mereka, diharapkan akan lahir inovasi serta solusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri, sekaligus membuka peluang kolaborasi lebih luas di tingkat nasional maupun internasional.
Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat kolaborasinya dengan pendidikan vokasi melalui
Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) menggelar Temu Alumni dan Halal Bi Halal dengan Tema “Sinergi Kebersamaan FTK untuk Menginspirasi dan
Bermula dari rasa penasaran dan kesenangan menyelesaikan tantangan, Muhammad Azril Fathoni, mahasiswa Teknologi Informasi ITS, menjadikan kompetisi Capture The