Tim CT-Reese Garvi dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS meraih juara III dalam Kompetisi Bangunan Air Indonesia 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya Malang.
Kampus ITS, VOKASI News – Di era saat ini, teknologi sangat cepat perkembangan dalam berbagai bidang sehingga membawa 3 (tiga) mahasiswa asal Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas suatu inovasi dalam bidang infrastruktur dan teknologi sumber daya air melalui Sistem Monitoring kualitas air sungai Brantas berbasis Internet of Things(IoT).
Tim CT-Reese Garvi yang terdiri dari Rahma Dwi Nur Andini, Shella Anika Andamari, dan Lina Rahmawati menciptakan inovasi sistem monitoring kualitas air di Sungai Brantas. Shella Anika Andamari selaku ketua tim memaparkan asal inovasi tersebut berawal dari keresahan terkait kondisi Sungai Brantas yang dipenuhi oleh limbah yang ada di Sungai tersebut.
Shella menyampaikan, dari lokasi studi kasus yang dilakukan dari Jembatan Karang Pilang hingga Pintu Air Jagir ditemukan bahwa limbah industri dan limbah rumah tangga seringkali dibuang secara langsung di sungai. Hal ini berdampak terhadap penurunan kualitas air Sungai Brantas yaitu kondisi air yang tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Dengan demikian, kami menggagas inovasi dengan memanfaatkan sensor secara real time untuk monitoring kualitas air sungai,” tambahnya.
Tim CT Reese Garvi ITS ketika mempresentasikan inovasi Sistem Kualitas Air berbasis Internet of Things (IoT) dalam bentuk maket 3D pada rangkaian acara KBAI 2022
Mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini menjelaskan bahwa terdapat dua skema kerja dalam sistem monitoring tersebut. Skema pertama adalah peletakan sensor pada badan sungai di sekitar Jembatan Karang Pilang dan Pintu Air Jagir. Sensor tersebut akan melakukan pembacaan terhadap kualitas air sungai sesuai dengan parameter yang telah ditentukan antara lain pH, kekeruhan air, kadar garam, dan suhu.
Skema yang kedua adalah sistem peringatan dini yang merupakan lanjutan dari skema awal. Saat kualitas air melebihi kadar baku mutu, maka peringatan dini akan dilaporkan kepada stakeholder terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Perusahaan Jasa Tirta 1. “Nantinya mereka yang akan memantau dan melakukan pengendalian kualitas air sepanjang Jembatan Karang Pilang menuju Pintu Air Jagir,” paparnya.
Dalam pemantauan hasil monitoring kualitas air, Shella dan tim menggagas dua alur informasi yaitu untuk perusahaan pengelola sungai dan masyarakat umum. Data lengkap serta riwayat hasil monitoring hanya dapat diakses melalui aplikasi oleh pihak pengelola sungai seperti Jasa Tirta. Sementara itu, masyarakat juga dapat melihat hasil pemantauan kualitas air secara real time melalui layar yang disediakan dari lokasi sensor diletakkan.
Di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS bapak Ir. Ismail Sa’ud MMT, tim ini akhirnya berhasil meraih juara III dalam Kompetisi Bangunan Air Indonesia (KBAI) 2022, Minggu (27/11) lalu, di Universitas Brawijaya. Gadis asal Lamongan ini mengungkapkan, meskipun baru berupa gagasan, inovasi timnya tersebut diharapkan bisa direalisasikan agar mampu membantu pihak pengelola air bersih dalam menjaga kualitas air.
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu