Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tak pernah lelah menuai prestasi. Kali ini, kepada ITS Online, Adven Firman Hutajulu membagi kisahnya ketika mengikuti Simulasi United Nations Human Settlement Programme 2017 (UN Habitat) di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang, Selasa (11/4) lalu.
Mengusung tema Solution for Cities and Climate Change, acara yang berlangsung hingga Kamis (13/4) ini dikemas serupa model simulasi sidang PBB. Simulasi ini diprakarsai oleh Friedrich Naumann Foundation, Jerman, bekerjasama dengan Climate Institute. “Pada simulasi tersebut, setiap peserta menjadi perwakilan dari suatu negara, kebetulan saya berkesempatan untuk menjadi delegasi dari Korea Selatan,” tukas mahasiswa yang akrab disapa Adven ini.
Peserta kemudian disajikan dengan persoalan terkait perubahan iklim. Delegasi melakukan penelitian sebelum konferensi dan merumuskan gagasan mereka, tentu saja dengan melihat melalui sudut pandang negara yang mereka wakili. Nantinya gagasan tersebut akan diperdebatkan dengan sesama peserta dalam forum.
“Pada hari pertama, masing-masing peserta menyampaikan pendapat mereka terhadap Question a Resolution Must Answer (QARMA), yaitu revisi terhadap UN Urban Agenda dan Quito Implementation Plan serta memastikan penerapan mekanisme tersebut pada negara mereka,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Material ini.
Dalam simulasi ini, lanjut Adven, kedua puluh tujuh peserta kemudian terpecah menjadi dua kubu. Masing-masing kubu menyusun draft resolusi mereka secara terpisah. “Pemilihan draft resolusi dilakukan dengan sistem voting. Asyiknya, saya banyak menemukan trik bernegosiasi dan mempersuasi orang lain,” ujar Adven.
ITS Terus berbenah dalam segala hal salah satunya dalam mengurus Legalisir yang di butuhkan alumni ITS untuk melamar pekerjaan.
Sebagai seorang akademisi dibidang teknik kelautan, Widi begitu biasaia disapa memang terlahir dari rahim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali unjuk gigi soal prestasi di ajang bergengsi. Kini, giliran bidang keilmiahan yang naik