PELATIHAN APLIKASI KIMIA INDUSTRI DALAM PENGOLAHAN GARAM DALAM ACARA PENINGKATAN GURU SMK SE-JAWA TIMUR 2022
Pelatihan Aplikasi Kimia Industri Dalam Pengolahan Garam diadakan dan ditujukan kepada seluruh Guru SMK Se-Jawa Timur. Ketua Pelatihan Aplikasi Kimia Industri 2022, Daril Ridho Zuchrillah ST.MT menyampaikan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi Guru dalam meghasilkan pelajar yang berkualitas. “Apalagi masih banyak guru SMK bidang kimia industri yang bukan lulusan bidang ilmu Teknik kimia,” Ujar Dosen Departenmen Teknik Kimia Industri (DTKI) Fakultas Vokasi ITS.
Pada tahun 2022 kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid dengan diikuti 177 peserta yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Pelatihan ini dipenuhi dengan pembekalan materi melalui platform online meeting zoom selama 3 minggu, dimana peserta diajarkan proses pengolahan garam. Pemenang Video terfavorit diraih oleh Guru SMK Negeri 1 Lumajang, bahkan DTKI ITS juga menobatkan SMK Negeri 3 Madiun sebagai pemenang Video terbaik.
Penyerahan plakat video terfavorit oleh Ketua Pelatihan Aplikasi Kimia Industri 2022oleh Daril Ridho ZuchrillahnST.MT (kanan) kepada perwakilan SMKN 1 Lumajang
Magister lulusan Teknik Kimia ITS tersebut menjelaskan bahwa tidak ada kualifikasi khusus bagi pengajar SMK yang ingin berpartisipasi pada pelatihan ini karena pendaftaran nya tidak dipungut biaya sepeser pun. Oleh karena itu, Pelatihan ini akan diadakan secara rutin setiap tahun oleh DTKI.
Diskusi antara dosen Departemen Teknik Kimia Industridengan guru-guru SMK Negeri 1 Lumajang
Setelah mendapatkan pembekalan, sekolah yang berpartisipasi dalam program ini ditugaskan untuk memuat video praktikum di sekolah masing-masing terkait pembuatan garam sesuai pedoman yang sudah ditetapkan. Video tersebut dibuat untuk dipresentasikan di akhir program. “Pelatihan kali ini sungguh luar biasa, para peserta berlomba-lomba menghasilkan video yang terbaik dan pastinya sesuai konten yang sudah ditetapkan”, ucap ketua panitia pelatihan tersebut.
Inovasi tidak mengenal batas, hal ini dibuktikan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC), Institut Teknologi
Kekerasan seksual di lingkungan kampus bukan lagi sekadar isu, tetapi tantangan serius yang perlu ditangani dengan bijak dan tegas.
Kualitas udara yang semakin menurun akibat polusi menjadi masalah serius. Menanggapi masalah tersebut, Isaura Qinthara Heriswan, seorang mahasiswa Sistem