PERAN VOKASI UNTUK MENGUATKAN INDONESIA

PERAN VOKASI UNTUK MENGUATKAN INDONESIA

Foto nara sumber Studium Generale bersama hadirin

Pada tanggal 9 Agustus 2022 telah dilakukan Studium Generale dengan judul “Peran Penting BNSP dan LSP dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi, Kompetensi dan Profesi menuju SDM Indonesia Unggul” di gedung Riset Centre (RC) ITS dengan nara sumber utama Ketua BNSP Kunjung Masehat, S.H., M.M dan Dirjen Pendidikan Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc. Kegiatan ini juga disiarkan melalui platform YouTube Fakultas Vokasi ITS. Studium Generale dimulai pada pukul 09.00 WIB yaitu sambutan Dekan Fakultas Vokasi, Prof. Ir. Muhammad Sigit Darmawan, M.Eng., Sc., Ph.D, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh  Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng.

Bapak Kunjung Masehat, S.H., M.M, – Ketua BNSP sedang memberikan wawasan kepada hadirin

Pada Studium Generale tersebut, ketua BNSP menyampaikan mengenai peran dari BNSP dalam menjamin mutu pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi “Peran BNSP dalam menjamin mutu pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi berupa penjaminan mutu pendidikan vokasi dan pelatihan yang dilaksanakan melalui sertifikasi kompetensi/ profesi bagi peserta didik/ peserta latih yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi yang telah memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi” jelas Ketua BNSP, Kunjung Masehat, S.H., M.M. Beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan sertifikasi tersebut akan dilaksanakan dengan uji kompetensi yang melibatkan asesor dari dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja yang mengacu pada standar kompetensi kerja sesuai dengan peraturan perundangan.

Ibu Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc, – Dirjen Pendidikan Vokasi sedang memberikan arahan kepada pengelola Pendidikan Vokasi

Beberapa hal juga disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc pada kesempatan Studium Generale, diantaranya mengenai tantangan Indonesia emas 2045. “Tantangan kita menuju Indonesia emas 2045 ada tiga, yaitu shorten time to market, increase flexibility dan boost ineffiency”. Beliau juga menuturkan bahwa terdapat nilai- nilai pendidikan vokasi bagi bangsa yang meliputi nilai pendidikan, nilai ekonomi dan nilai sosial. “Bangsa ini memiliki 2 permintaan kepada pendidikan vokasi, yaitu graduate employability harus baik dan akses harus terjaga” tambah beliau.