Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc., Ph.D., Guru Besar pada Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) yang meraih Peringkat 1 pada Pemeringkatan Scopus oleh Kemenristek/BRIN.
Surabaya, 11 Juni 2020Prestasi gemilang dalam bidang keilmiahan kembali diraih keluarga Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Yakni Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD yang berhasil meraih peringkat satu Scopus dan menduduki peringkat keempat nasional peneliti terbaik versi Science and Technology Index (SINTA) 2020.
SINTA sendiri adalah salah satu inovasi sistem informasi ilmu dan teknologi yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) untuk mengukur kinerja individu, institusi dan networking dari para peneliti maupun dosen di seluruh Indonesia.
Peringkat Profesor Riyanarto versi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2020.
Sistem pemeringkatan di SINTA menggunakan capaian publikasi konferensi dan jurnal termasuk bagaimana kualitas jurnalnya sesuai kriteria pengindex publikasi internasional Scopus. Pengindex publikasi SINTA yang lain adalah Google Scholar.Diumumkan dalam video konferensi Bulan Mei lalu, dari 198.494 dosen dan peneliti lain yang telah terdaftar dalam SINTA, Kemenristek/BRIN menetapkan Prof Riyanarto Sarno sebagai peraih posisi keempat peneliti terbaik tingkat nasional.Pasalnya, Dosen Departemen Informatika yang akrab disapa Riyan ini telah melakukan 75 publikasi jurnal internasional terindex scopus dan 173 publikasi Conference internasional yang juga telah terindex scopus.Berkat produktivitas dan inovasi tanpa henti tersebut, pria yang pada tahun lalu menyabet peringkat pertama publikasi ilmiah kategori penulis SINTA Awards 2019 ini berhasil mendapat akumulasi nilai 6893. Bahkan dalam pemeringkatan Scopus, Guru Besar Informatika tersebut sukses bertengger di peringkat satu se-Indonesia.
Bagan pemeringkatan SCOPUS SINTA Award 2020.
Prof Riyanarto menyatakan bahwa ia kerap mempergiat kegiatan keilmiahannya dengan melaksanakan berbagai penelitian dan juga melakukan pendampingan kepada mahasiswa baik dari tingkat studi sarjana, magister, maupun doktoral. “Hasil penelitian tersebut menjadi bahan publikasi agar membawa manfaat lebih bagi peneliti lain di Indonesia dan seluruh dunia,” ungkapnya.Dalam hal publikasi ilmiah, Prof Riyanarto banyak berfokus dalam bidang Artificial Intelligence dan Machine Learning. Lebih spesifik lagi, penelitiannya banyak yang bertujuan untuk diimplementasikan dalam bidang Medical, Enterprise, Process Mining dan Business Process Management. “Publikasi saya yang terkini ialah tentang Artificial Intelligence untuk Enterprise Resource Planning dan untuk Navigasi Bedah Otak,” imbuh akademisi yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi dan Informasi (FTIf) ITS periode 2007-2011.Menanggapi pemeringkatan yang dicapainya tersebut, lulusan doktoral University of New Brunswick Kanada ini berharapan agar publikasi-publikasinya dapat memberi pengaruh yang baik dalam kemajuan ilmu pengetahuan. “Semoga dapat memberi dampak baik pada bisnis dan industri, khususnya di Indonesia,” tutupnya mengakhiri. (rys).
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu