Tim Robotika ITS merayakan momen kemenangan mereka sebagai Juara Umum pada acara puncak KRI 2024 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Foto oleh: Tim Robotika ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan keunggulannya di bidang robotika dengan meraih berbagai penghargaan dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024. Dalam kompetisi berskala nasional ini, tim-tim dari ITS berhasil meraih prestasi gemilang dengan memenangkan enam dari tujuh kategori yang dipertandingkan.
Tim Robotika ITS berhasil unggul pada enam kategori perlombaan diantaranya yaitu adalah
Keseluruhan Tim Vi-Rose pada saat KRI 2024. Foto oleh: Tim Vi-Rose
Salah satu tim yang turut menyumbangkan piala pada KRI 2024 adalah Tim Vi-Rose. Mereka berhasil meraih juara pertama di divisi Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Persiapan tim dimulai sejak Maret, dengan fokus pada pengembangan robot yang digunakan tahun sebelumnya. Perubahan signifikan dilakukan, termasuk peningkatan gerakan robot, seperti mata yang bisa melirik kanan-kiri dan kipas yang bisa membuka dan menutup secara dinamis. Persiapan penuh untuk kompetisi nasional dilaksanakan selama satu bulan, di mana tim melakukan perubahan besar pada gerakan dan kostum robot, memastikan tampilannya megah dan sesuai dengan tema Tari Oleg Tamulilingan yang ditentukan oleh panitia.
Robot Tim Vi-Rose ITS (di sebelah kiri), sedang berhadapan dengan robot Tim Rosemery dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam kompetisi Tari Oleg Tamulilingan. Foto oleh: Panitia KRI 2024
Tahapan awal kompetisi dimulai dengan seleksi berkas, diikuti oleh seleksi regional, di mana Tim Vi-Rose berhasil meraih Juara 1, yang menjadi tiket untuk berlaga di tingkat nasional. Pada tingkat nasional, yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2-6 Juli, Tim Vi-Rose kembali menunjukkan keunggulannya dengan meraih Juara I.
Menurut Yohana Magdalena Franklin Harianja, anggota inti tim Vi-Rose dari jurusan Teknik Komputer, kunci keberhasilan mereka terletak pada tiga faktor utama: usaha keras, komponen robot yang andal, dan pengembangan robot agar tetap stabil dan tidak jatuh selama kompetisi. “Secara jujur dan blak-blakan, yang pertama pasti usaha, kedua komponen robot, ketiga adalah pengembangan robot agar tidak jatuh dan stabil karena pada divisi KRSTI ini sangat diperlukan hal tersebut dan juga fitur dari robot,” ujar Yohana.
Tim Vi-Rose juga sangat memperhatikan tren penilaian juri. Kandias Radista Wardhana, anggota inti tim dari jurusan Teknik Elektro, menjelaskan bahwa tim selalu menyesuaikan strategi berdasarkan preferensi juri, baik dalam hal gerakan maupun pola jalan robot. “Selalu memperhatikan tren juri seperti apa, apakah juri lebih menilai gerakannya atau jalannya. Kita harus membuat strategi, harus memikirkan gerakan kah atau jalannya,” jelas Kandias.
Ke depan, Tim Vi-Rose berencana untuk berlaga di kancah internasional. Namun, karena keterbatasan kompetisi yang spesifik pada tari tradisional, tim ini juga membuka diri untuk tampil di berbagai acara publik. “Kami terbuka untuk umum, kami bisa tampil di acara sekolah atau yang lainnya untuk menampilkan hasil tarian robot kami di acara tersebut,” ungkap perwakilan tim.
Dengan prestasi ini, Tim Vi-Rose ITS tidak hanya membuktikan keunggulannya di tingkat nasional, tetapi juga menegaskan komitmen mereka untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional.
Berikut adalah daftar anggota Tim Vi-Rose dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) yang berkontribusi dalam kesuksesan ini:
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu
Tim Chozz dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang dipimpin oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC),