Pengumuman CT-KAIZEN sebagai Juara 3 Lomba Rancang Bangun Jembatan
Kampus ITS, ITS News – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selalu gencar dalam menorehkan prestasinya. Salah satunya adalah tim CT-Kaizen ITS yang mendapatkan juara ketiga dalam Lomba Rancang Bangun Jembatan (LRBJ) 2021, Kamis (14/10). Kompetisi tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Perencanaan (HMTSP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ialah Ary Ihsannul Falahk, Boy Triono Haloho, dan Muhammad Rizki yang juga berhasil mendapatkan juara terfavorit dalam kompetisi nasional ini. Ary dan timnya berhasil merancang prototipe jembatan yang bernama Marsadya.
Berawal dari inspirasi untuk memperbaiki jembatan di Ponorogo yang terbuat dari bambu, jembatan yang mereka buat dibentuk sederhana namun juga ringan dan memiliki efisiensi tinggi. “Jembatannya harus efisien dalam menahan beban berat juga harus ringan,” tutur Ary.
Mahasiswa asal Madiun tersebut menjelaskan, timnya harus memutar otak agar Jembatan Marsadya ringan dan memiliki efisiensi tinggi. Prototipe jembatan tersebut terbuat dari kayu balsa dan memiliki panjang, lebar, dan bobot yang ditentukan oleh panitia.
Meski demikian, mereka berusaha agar rancangan jembatan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam meningkatkan keunggulan, tim CT-Kaizen ITS memilih bentuk rangka jembatan Warren Truss tipe Deck dengan bentuk lengkung di bagian bawah.
Dengan rangka tersebut, nilai lendutan jembatan dapat kurangi hingga 0,46 mm yang sekaligus menambah estetika jembatan. “Desainnya bebas, jadi tinggal pintar-pintar kita membangun jembatan yang efisien,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini.
Visualisasi rancangan Jembatan Marsadya oleh CT-KAIZEN
Uniknya, nama Marsadya pada prototipe jembatan mereka memiliki berbagai filosofi. Marsada berasal dari bahasa batak yang artinya bersatu. Kemudian Adya berasal dari bahasa Jawa yang artinya keberuntungan.
Selain itu, model jembatan ini dibentuk dengan perpaduan motif songket lepus dari Palembang sebagai rangka bawah jembatan dan sandaran berbentuk motif batik kawung. “Diharapkan jembatan ini menjadi sarana pemersatu masyarakat Indonesia dan sarana melestarikan kebudayaan Indonesia,” ungkap mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Menurut Ary, rancangan Jembatan Marsadya membutuhkan sedikit perbaikan untuk menyesuaikan kondisi di lapangan. Tim CT-Kaizen ITS berharap agar rancangan jembatan ini bisa menjadi inspirasi untuk rancangan jembatan lain yang bisa diterapkan di daerah pelosok.(*)
Reporter: ion24
Redaktur: Sofyan Abidin
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu