Tim PKM-KI(Karya Inovatif) Departemen Teknik InstrumentasI FV ITS yang berhasil menyabet medali perunggu di kategori presentasi pada Pimnas ke-35
Kampus ITS, Vokasi News – Rangkaian gelaran tahunan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), resmi berakhir, Sabtu (3/12) malam. Patut berbangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil bertengger di peringkat ke-3 pada malam penutupan ajang bergengsi yang dilaksanakan langsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.
Tim PKM-KI yang berasal dari Departemen Teknik Instrumentasi FV ITS yang terdiri dari Irga Merdiansyah, Mohammad Jailani, Rafly Zaka Rulloh, Aisyiah Anjellica Nurul Izza dan Nabiilah Aziizah Tjandra menciptakan inovasi Perangkap Cerdas Bemisia Tabaci. Irga Merdiansyah selaku ketua tim memaparkan asal inovasi tersebut berawal dari laporan dari petani edamame di kabupaten Jember bahwasanya hama utama yang menyerang edamame adalah Bemisia Tabaci/kutu kebul.
Irga menyampaikan, dari lokasi studi kasus yaitu di kabupaten Jember ditemukan bahwa hama Bemisia Tabaci (kutu kebul) dapat menyebabkan penurunan hasil panen hingga 80% ataupun hingga yang paling parah petani dapat mengalami gagal panen. Metode paling umum yang digunakan para petani yaitu dengan menyemprotkan cairan pestisida namun hal tersebut dapat menyebabkan residu pestisida terikut pada hasil panen edamame, akibatnya di beberapa negara menolak ekspor hasil panen edamame.“Dengan demikian, kami menggagas inovasi perangkap hama Bemisia Tabaci dengan memanfaatkan beberapa sensor untuk menangkap hama tersebut,” tambahnya.
Alat perangkap Bemisia Tabaci pada waktu malam hari
Namun, para petani juga khawatir jika perangkat tersebut dipasang di tengah sawah yang mengakibatkan adanya pencurian sehingga perangkap hama Bemisia Tabaci akan dipasang sensor Motion atau sensor untuk mendeteksi pergerakan manusia dan sirene agar perangkat bisa aman meskipun ditengah persawahan.
Prinsip kerja perangkat ini adalah menggunakan pemancar Ultrasonic Wave yang dinyalakan pada waktu siang hingga sore hari dengan frekuensi 200-300 Hz. Hal ini dapat menggangu kutu kebul yang sedang tidur. Selanjutnya pada malam hari lampu dengan gelombang Spectrum Cahaya sebesar 570-590 nm yang dapat menarik kutu kebul hingga terperangkap.
Irga menyampaikan bahwa perjalanan kompetisi PKM ini sangat panjang sampai dengan kurang lebih 1 tahun, dimulai dari pengumpulan proposal yang dilaksanakan pada bulan Januari dan perlombaan Kompetensi PKM PIMNAS di bulan Desember. Tentu tidak mudah dan butuh perjuangan karena proses yang panjang dan diperlukan komitmen yang tinggi” imbuh Irga selaku ketua tim.
Di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS bapak Ir.Brian Raafi’u S.ST, M.T , tim ini akhirnya berhasil menyabet medali perunggu dalam kategori presentasi PKM-KI dalam ajang PIMNAS 2022, Sabtu (3/12) lalu, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) “Kesan yang dapat di ambil dari perlombaan PIMNAS sangat bahagia karena perjuangan yang sangat panjang ini menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Untuk harapan tahun depan tentu saja bisa meraih emas di kategori yang sama.”, ungkap Irga dengan penuh bangga dan penuh harap.
Dalam era digital yang berkembang pesat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berinovasi untuk memberikan solusi terhadap masalah
Departemen Teknik Informatika, yang merupakan jurusan di Fakultas Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Tim “Frequency Freaks” dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ITS, berhasil meraih medali perunggu