News

Lokakarya Konstruksi Rendah Karbon Taiwan-Indonesia.

Kam, 05 Sep 2024
6:06 am
Uncategorized

Sorry, no posts matched your criteria.

Share :
Oleh : adminilb   |

Sebagai respons terhadap perubahan iklim dan tujuan mencapai nol emisi pada tahun 2050, Taiwan Tech menyelenggarakan “Lokakarya Konstruksi Rendah Karbon” di kampus dari tanggal 22 hingga 25 April untuk mengeksplorasi tren perkembangan terbaru dan inovasi teknologi di bidang material konstruksi rendah karbon. Material konstruksi utama, termasuk semen, baja bertulang, dan aluminium, memiliki jejak karbon yang tinggi. Selain itu, bangunan mengonsumsi sejumlah besar energi untuk pendingin udara dan penerangan sepanjang siklus hidupnya, yang berkontribusi terhadap sekitar 37% emisi gas rumah kaca global dari sektor konstruksi dan bangunan.

Pada seminar pagi tanggal 22 April, dari kiri ke kanan: Kepala Sekretaris Yi-Kun Liu dari Administrasi Sirkulasi Sumber Daya Kementerian Lingkungan Hidup, Presiden Liang-Zheng Lu dari Institut Penelitian Konstruksi Taiwan, Profesor Warmadewanthi, Wakil Direktur Pusat Inovasi Sains dan Teknologi Taiwan-Indonesia, Dr.Januarti, Direktur Nugroho, dan Wakil Presiden Jhy-Chern Liu dari Taiwan Tech.

“Pusat Inovasi Sains dan Teknologi Taiwan-Indonesia” mengundang dua puluh tamu terhormat dari Taiwan dan Indonesia, termasuk Direktur Nugroho dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Profesor Januarti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Indonesia, dan Dr. Asih dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pemuda Indonesia. Program ini mencakup kunjungan ke perusahaan industri dalam negeri yang berlokasi di Bali Port Engineering di Bali dan Pabrik Beton Siap Pakai di Yangmei yang dioperasikan oleh Ruentex Engineering & Construction Co., Ltd., yang memungkinkan para peserta memperoleh pengetahuan langsung tentang proses manufaktur dan teknologi aplikasi bahan bangunan rendah karbon.

Pada tanggal 23 April, delegasi mengunjungi pabrik perusahaan bahan bangunan domestik yang berlokasi di Neihu, Taipei.

Pada tanggal 23 April, delegasi mengunjungi perusahaan bahan bangunan dalam negeri yang berlokasi di lokasi konstruksi di Bali, Pelabuhan Taipei, Kota Taipei Baru.

Lokakarya ini menarik sekitar 70 peserta dari Taiwan, sekitar 50 dari negara-negara yang tergabung dalam Kebijakan Baru ke Arah Selatan, dan sekitar 20 dari negara-negara lain. Lokakarya ini tidak hanya memperdalam kerja sama antara Taiwan dan Indonesia dalam ekonomi sirkular, tetapi juga menunjukkan komitmen kedua negara terhadap pengurangan karbon dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan bersama-sama.

Presiden Jia-Yush Yen dari Taiwan Tech menyampaikan pidato pembukaan pada tanggal 22 April.

Presiden Taiwan Tech Jia-Yush Yen dalam pidato pembukaannya pada tanggal 22 April menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dari National Science Council. Selama tiga tahun terakhir, Pusat Inovasi Sains dan Teknologi Taiwan-Indonesia telah berfokus pada ekonomi sirkular dan teknologi hijau. Pusat ini telah memanfaatkan keahlian dan jaringan 1.700 alumni Taiwan Tech yang berprestasi di Indonesia untuk memperkenalkan pengalaman Taiwan dalam mempromosikan ekonomi sirkular, menjalin kemitraan antara Taiwan dan Indonesia di sektor industri, pemerintahan, dan akademis, serta memperdalam kerja sama teknologi antara kedua negara.

Pada hari pertama “Lokakarya Konstruksi Rendah Karbon”, Presiden Liang-Zheng Lu dari Institut Penelitian Konstruksi Taiwan dan Manajer Umum Chung-Jen Jin dari Yatung Readymixed Concrete menyampaikan pidato utama. Selain itu, 10 perwakilan dari Taiwan dan Indonesia, termasuk Direktur Nugroho dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Profesor Januarti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Indonesia, dan Dr. Asih dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pemuda Indonesia, serta tamu seperti Kepala Deputi Manajer Pabrik Chih-Hsien Chen dari Asia Cement Corporation, Profesor Yu-Min Su dari Departemen Teknik Sipil di Universitas Sains dan Teknologi Nasional Kaohsiung, Profesor Jieh-Haur Chen dari Departemen Teknik Sipil di Universitas Pusat Nasional, dan Manajer Produk dan Teknologi Chia-En Tsai dari Taiwan Cement, dan Manajer Umum Ming-Hung Hsieh dari Goldsun Co., Ltd, menyampaikan pidato di konferensi tersebut.

Perlu disebutkan bahwa tamu-tamu Indonesia sangat terkesan dengan kunjungan selama dua hari tersebut. Mereka memuji teknologi inovatif dan pengembangan industri Taiwan dalam bahan bangunan rendah karbon. Mereka juga menantikan investasi atau transfer teknologi di masa mendatang dari perusahaan-perusahaan hijau Taiwan ke negara-negara di kawasan Selatan Baru.

“Lokakarya Konstruksi Rendah Karbon” ini tidak hanya menghasilkan pertukaran dan pembelajaran bersama yang kaya antara sektor industri, pemerintah, dan akademisi Taiwan dan Indonesia, tetapi juga semakin memperdalam dan memperluas kemitraan kerja sama antara kedua negara. Pertukaran dan kerja sama antara kedua belah pihak akan membawa lebih banyak peluang bagi pengembangan konstruksi rendah karbon dan mendorong pertumbuhan dan kemajuan bersama kedua negara di bidang ini.

Dari kiri ke kanan dalam foto upacara penutupan pada tanggal 25 April: Direktur Dr. Nugroho Adi Sasongko dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Direktur Prof. Neni Sintawardani, Wakil Presiden Jhy Chern Liu dari Taiwan Tech, dan Direktur Dr. Adrin Tohari.

Latest News

Sorry, no posts matched your criteria.