Mengabaikan makan pagi atau sarapan sering menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang karena kesibukannya, termasuk di kalangan mahasiswa. Hal inilah yang mendorong tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bernama Tim Reveluv tergerak untuk merancang aplikasi Sarapanku, sebuah platform pembiasaan sarapan bagi mahasiswa rantau.
Ketua Tim Reveluv ITS Nur Muhammad Ainul Yaqin mengatakan, ide untuk mendesain aplikasi ini bermula dari pengalaman pribadinya yang kerap kali terkena sakit maag akibat kebiasaan buruk menunda sarapan. “Kesibukan kuliah dan organisasi yang cukup padat sejak pagi tidak dipungkiri menimbulkan penyakit yang terlambat disadari,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia bersama timnya pun merancang aplikasi Sarapanku dengan empat fitur utama. Yakni Weekly Subscription Sarapan, AI Generated Menu Recommend, Sarapanku Strike Point, serta Ajak Teman dan Monitor Orang Tua. “Fitur-fitur tersebut dirancang memang difokuskan terhadap masalah sarapan dan pembiasaannya bagi mahasiswa,” terang Nur.
Menurut Nur, fitur Weekly Subscription Sarapan mengharuskan pengguna untuk berlangganan katering sarapan selama seminggu dengan sistem pembayaran yang dilakukan di awal. Bekerja sama dengan mitra katering di sekitar ITS, paket sarapan yang dipilih akan diantarkan setiap harinya ke alamat pengguna mulai pukul 05.00 hingga 08.00 pagi.
Menariknya, Sarapanku juga merancang pengalaman gamifikasi bagi pengguna melalui fitur Sarapanku Strike Point. Dengan fitur ini, setiap harinya poin pengguna dapat terus bertambah apabila mengambil sarapan yang diantar. Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menaikkan level di aplikasi serta menikmati fasilitas promo. “Apabila dalam satu hari pengguna enggan mengambil sarapan, maka poin akan kembali ke nol,” jelasnya.
Fitur-fitur unggulan pada aplikasi Sarapanku, yang dirancang oleh tim Reveluv ITS serta metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan desain pengalaman pengguna
Adapun fitur AI Generated Menu Recommend memungkinkan pengguna untuk memilih paket menu mingguan yang sesuai dengan preferensinya. “Dari asesmen yang dikerjakan, dihasilkan paket menu yang juga menyesuaikan dengan ketersediaan menu dari mitra katering,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Informatika angkatan 2020 ini.
Tak hanya itu, lanjutnya, Sarapanku juga menghadirkan fitur Ajak Teman dan Monitor Orang Tua. Melalui fitur ini, orang tua mahasiswa akan memperoleh informasi apakah sang anak mengambil sarapan di hari tersebut atau tidak. “Sedang pada bagian fitur Ajak Teman, bisa menjadi sarana mahasiswa untuk berbagi sarapannya,” imbuh pemuda asal Madiun tersebut.
Bersama kedua rekannya, Ahmad Ibnu Malik Rahman dan Muhammad Ferdian Iqbal, Nur merancang aplikasi ini dengan metode double diamond. Melalui metode tersebut, timnya melakukan tiga kali iterasi desain. Mulai dari melakukan survei untuk menentukan pengguna yang tepat, dilanjut dengan validasi kebiasaan calon pengguna saat menggunakan aplikasi, hingga terbentuk desain akhir dengan peletakan fitur pada aplikasi yang memudahkan pengguna.
Meski rancangan aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, tim bimbingan dosen Departemen Teknik Informatika ITS Hadziq Fabroyir SKom PhD ini telah berhasil meraih medali perunggu pada ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XV tahun 2022 kategori Desain Pengalaman Pengguna. “Semoga kelak Sarapanku dapat dijalankan secara nyata menjadi bisnis yang dapat menyelesaikan permasalahan sarapan bagi mahasiswa,” pungkasnya optimistis.
Sumber: https://www.its.ac.id/news/2023/01/26/dukung-pembiasaan-sarapan-mahasiswa-its-ciptakan-aplikasi-sarapanku/
Dengarkan pengalaman Handy. programmer asal Indonesia yang sempat berkaya di Jepang Topik Pengalaman hingga bekerja di Jepang Cara membuat
Wisudawan Terbaik Teknik Informatika Wisuda ke 130 ITS 2024
Kampus ITS, ITS News — Pencapaian demi pencapaian terus diukir oleh sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bila sebelumnya hanya