Kampus ITS, ITS News — Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi Sistem Informasi Pembantu Sertifikasi Halal (SIPHalal), untuk meningkatkan kinerja fasilitator halal melalui implementasi fitur gamifikasi yang inovatif.
Hal ini karena Indonesia dihadapkan pada tuntutan yang mendesak untuk mengakselerasi transformasi pelayanan jaminan produk halal. Pertumbuhan industri yang melesat mencapai angka 20% setiap tahunnya dan tekad Indonesia untuk memiliki 10 juta produk berlabel halal pada tahun 2024 mendatang juga menjadi pendorong utama.
Tim Fafife, yang terdiri dari tiga mahasiswa ITS ini telah mengembangkan perangkat lunak SIPHalal dari aplikasi SIHalal yang sebelumnya dikembangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kemudian, pengembangan ini diinisiasi dengan sistem yang lebih interaktif lewat bantuan integrasi octalysis.
Ketua tim Fafife ITS Muhammad Afif Dwi Ardhiansyah menjelaskan, kerangka ini disusun dengan tujuan untuk memotivasi fasilitator sertifikasi untuk lebih aktif dalam proses pendampingan melalui game yang menyenangkan. Dalam upaya meningkatkan kualitas sertifikasi, langkah ini juga ditargetkan akan memberikan dorongan yang positif bagi para pelaku halal dalam menjalankan tugas mereka dengan semangat dan kreativitas.
Penggunaan kerangka kerja octalysis ini diharapkan bisa mempengaruhi perilaku pengguna saat menggunakan aplikasi lewat elemen yang telah diintegrasikan. Seperti, pic meaning and calling, development and accomplishment, empowerment of creativity and feedback, ownership and possession, influence and relatedness, dan unpredictability and curiosity.
Pria yang akrab disapa Afif ini menyoroti pentingnya unsur unpredictability and curiosity dalam fitur sedekah ajuan sertifikasi yang memungkinkan fasilitator untuk memilih sesama fasilitator untuk membantu proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha. Selain itu, SIPHalal juga menyimpan riwayat permintaan sertifikasi halal di dashboard untuk memudahkan fasilitator dalam melacak status permintaan yang diajukan oleh para pelaku usaha.
Beralih ke unsur development and accomplishment kerangka kerja octalysis, SIPHalal menerapkan sejumlah fitur menarik yang melibatkan pengguna dengan sistem poin, experience point (XP), dan ornamen yang diberikan sebagai penghargaan atas aktivitas yang mereka lakukan dalam aplikasi SIPHalal. “Ini bertujuan untuk meningkatkan semangat fasilitator dalam menyelesaikan pengajuan sertifikasi,” tambah Afif.
Tak hanya berisikan game percepatan halal, aplikasi ini juga memiliki fitur surga kuliner yang memungkinkan pengguna dapat bermain game agar pengalaman menggunakan aplikasi tidak monoton. “Ornamen dalam permainan dapat dibeli dengan koin yang diperoleh dari hadiah untuk memenuhi unsur kerja ownership and possession,” tegas Afif.
Menariknya lagi, dalam hal arsitektur aplikasi, Afif menyebutkan bahwa SIPHalal menggunakan berbagai teknologi, termasuk Next.JS untuk frontend, NestJS untuk backend, dan teknologi lainnya yang mendukung pembuatan aplikasi SIPHalal. Selain itu, aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan database Pusat Kajian Halal (PKH) ITS.
Lewat seluruh pengembangan aplikasi gamifikasi ini, inovasi gamifikasi dalam SIPHalal diharapkan dapat memberikan manfaat berupa peningkatan motivasi fasilitator, kualitas sertifikasi yang lebih baik, penggugah kreativitas pengguna. Dengan target utama, layanan jaminan produk halal di Indonesia juga selaras untuk meningkatkan kualitas produk halal.
Aplikasi yang dikembangkan bersama dua temannya, Mohammad Fadhil Rasyidin Parinduri, dan Kurnia Cahya Febryanto ini berhasil meraih Juara 2 pada ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XVI. Afif dan tim bertekad untuk terus melakukan pengembangan gamifikasi lebih lanjut berupa tycoon. (HUMAS ITS)
Link https://www.its.ac.id/news/2023/10/06/mahasiswa-its-kembangkan-aplikasi-sertifikasi-halal-melalui-gamifikasi/
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak menyelenggarakan serangkaian Kuliah Tamu dengan topik “Software Talk: Peningkatan Kinerja Cocomo ii Menggunakan Metode
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak mengadakan acara Software Talk oleh Dr. Yulia W.,M.Kom (Kaprodi Ilmu Informatika Universitas Katolik Darma
Dengarkan pengalaman Handy. programmer asal Indonesia yang sempat berkaya di Jepang Topik Pengalaman hingga bekerja di Jepang Cara membuat