Dini Adni Navastara SKom MSc, Ketua Tim Abmas ITS saat memberikan pelatihan desain menggunakan aplikasi Canva bagi Kopontren Addimyathy Nurul Iman selaku mitra. program
Kampus ITS, ITS News – Perkembangan dunia digital mengharuskan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa beradaptasi dalam pemasaran produk. Melihat pentingnya hal ini, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi pelatihan e-commerce untuk pemasaran produk Koperasi Pesantren (Kopontren) Addimyathy Nurul Iman yang berlangsung selama dua hari hingga Rabu (6/10).
Ketua tim Abmas ITS, Dini Adni Navastara SKom MSc mengatakan bahwa masih banyak UMKM di Indonesia yang belum mampu memenuhi tuntutan dunia ekonomi digital. Seperti yang dialami Kopontren Addimyathy Nurul Iman, salah satu UMKM di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan yang masih menggunakan sistem pemasaran dari mulut ke mulut ataupun melalui penitipan warung atau toko kecil. “Pencatatan pun masih dilakukan secara manual, sehingga sulit untuk menghitung omzet, modal dan laba-rugi yang dihasilkan,” ujarnya.
Dini menjelaskan, kurangnya pengetahuan serta adaptasi terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi sebab masih terjadinya hal ini. Ia menyebut, pengimplementasian teknologi informasi dalam pemasaran yang masih sangat minim ini tidak sebanding dengan banyaknya produk yang dihasilkan, seperti kue kering, kue basah hingga berbagai produk roti. “Akibatnya produk-produk tersebut tidak banyak diketahui masyarakat luas,” ulasnya.
Berdasar latar belakang itulah, bersama anggota tim Abmas Laboratorium Komputasi Cerdas dan Visi (KCV) Departemen Teknik Informatika ITS lainnya seperti Prof Ir Handayani Tjandrasa MSc PhD, Prof Dr Agus Zainal Arifin SKom MKom, Dr Eng Nanik Suciati SKom MKom, Dr Eng Chastine Fatichah SKom MKom dan 8 mahasiswa ini, Dini mengadakan program yang menyasar pelatihan e-commerce agar meningkatkan jangkauan pemasaran produk.
Dr Eng Chastine Fatichah, salah satu anggota tim Abmas ITS saat memberikan materi di hari pertama tentang pembuatan akun Shopee bagi Kopontren Addimyathy Nurul Iman selaku mitra program.
Pada hari pertama, rinci Dini, mitra diberikan pelatihan berupa materi tentang manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk UMKM yang dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan dan manajemen toko online pada e-commerce Shopee. Selain itu, mitra juga dilatih cara mendesain dan mengedit gambar menggunakan aplikasi Canva. “Hal ini penting sekali untuk peningkatan kualitas pemasaran produk, namun tetap mudah untuk diajarkan,” tandasnya.
Sedangkan pada hari kedua, mitra diberi fasilitas praktik serta pendampingan langsung oleh tim Abmas ITS. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman mitra atas materi yang telah diajarkan di hari sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi mengenai kesulitan yang dialami saat mencoba praktik langsung. “Sehingga kami juga bisa mengevaluasi, di sisi mana yang masih kurang untuk mitra,” imbuh Dosen Teknik Informatika ITS ini.
Kegiatan pendampingan praktik pelatihan di hari kedua oleh tim Abmas ITS kepada Kopontren Addimyathy Nurul Iman selaku mitra program.
Dengan dihelatnya program Abmas ITS ini, Dini berharap Kopontren Addimyathy Nurul Iman selaku mitra dapat menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan tentang e-commerce sebaik-baiknya. Dengan demikian, kombinasi sistem pemasaran secara konvensional dan digital dapat memudahkan proses penjualan, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat serta proses bisnis Kopontren Addimyathy Nurul Iman. (*)
Reporter: Mukhammad Akbar Makhbubi
Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak menyelenggarakan serangkaian Kuliah Tamu dengan topik “Software Talk: Peningkatan Kinerja Cocomo ii Menggunakan Metode
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak mengadakan acara Software Talk oleh Dr. Yulia W.,M.Kom (Kaprodi Ilmu Informatika Universitas Katolik Darma
Dengarkan pengalaman Handy. programmer asal Indonesia yang sempat berkaya di Jepang Topik Pengalaman hingga bekerja di Jepang Cara membuat