SARJANA TERAPAN

Daya saing program studi melaui penamaan mata kuliah yang mutakhir dan relevan.

Saat ini daya saing program studi sudah baik. Hal ini terbukti dengan adanya slot khusus yang dilakukan oleh industri untuk mendapatkan alumni khusus dari ahli Instrumentasi. Beberapa dari alumni telah bekerja di perusahaan nasional maupun internasional seperti Industri proses, pertambangan, Kelistrikan, pembangkit, dan lain sebagainya. Namun menurut Iduka bidang Instrumentai, Prodi memerlukan nama mata kuliah yang lebih representatif sehingga dapat dikenali dengan baik oleh Iduka sebagai sebuah nilai tambah yang dimiliki oleh lulusan.

• Evaluasi Formative
  Evaluasi formative terletak pada pelaksanaan teknis pembelajaran di lingkup tatap muka maupun pembelajaran pratikum. Karakteristik Proses Pembelajaran di S.Tr. TRI selalu mengacu pada CPL dari S.Tr. TRI yang telah diselaraskan dengan job title yang ada di dunia kerja, maka dari itu proses pembelajaran tidak hanya dilakukan secara konvensional tatap muka di kelas, tetapi juga dilaksanakan dengan project base learning yang terintegrasi dengan kasus di industri, riset dosen dan implementasi teknologi untuk pengabdian kepada masyarakat.
  Dalam rangka pemenuhan kompetensi berdasarkan job title tersebut, mekanisme pembelajaran melalui praktikum perlu ditingkatkan dengan mengubah metode asesmen menjadi asesmen berbasis kompetensi sebagaimana yang dilakukan saat asesmen sertifikasi kompetensi standar BNSP. Dengan demikian, metode tersebut hanya akan menghasilkan dua keputusan, yakni kompeten atau belum kompeten. Mahasiswa yang berpredikat belum kompeten maka akan mendapatkan hak remidi sampai dengan dia mampu mendapatkan predikat kompeten suatu materi kompetensi tertentu.
• Evaluasi Summative.
  Evaluasi summative dilakukan dengan mengundang stake holder pengguna lulusan agar keterbaruan keilmuan Teknik Instrumentasi tetap tertelusur dan terukur. Pada evaluasi tersebut didapatkan hasil bahwa mata kuliah dengan keilmuan field instrument perlu mendapatkan porsi dan perhatian lebih. Menindaklanjuti hal tersebut, maka dalam kurikulum baru dimunculkan beberapa nama mata kuliah baru yang relevan dengan kompetensi field instrument lengkap dengan sistem instrumentasi industri secara keseluruhan. Mata kuliah baru yang muncul adalah seperti berikut:

1. 1. 1. Rotating Equipment,
      2. Predictive Maintenance,
      3. Teknologi IoT,
      4. Process Safety
      5. Interkoneksi Sistem Instrumentasi,
      6. Teknologi Aktuator,

• • Selain dari mata kuliah baru tersebut, juga dilakukan evaluasi terkait letek mata kuliah magang industri yang semula berada di semester VII menjadi semester VIII. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan berikut:

1. 1. 1. Mahasiswa dapat langsung bekerja tanpa perlu menunggu gap semester
      2. Tujuan Magang adalah menimba sekaligus menerapkan ilmu dari semua MK yang telah didapatkan termasuk MK Proyek Akhir
      3. Mahasiswa dapat memanfaatkan waktu panjang setelah libur semester VI dengan kegiatan magang ekstensi atau pengembangan diri lainnya
      4. Mahasiswa yang belum menyelesaikan kewajiban proyek akhir di semester VII masih ada waktu menuntaskan di semester VIII
      5. Departemen terbantu untuk mendapatkan resource asisten praktikum mahasiswa tingkat atas